Nono: Pemerintah Harus Waspadai Ancaman Kawasan Yang Dipicu Memanasnya China-AS

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Pimpinan DPD RI, Letnan Jenderal TNI Marinir Purnawirawan Dr Nono Sampono yang memiliki segudang pengalaman dalam pertahanan ketika masih aktif sebagai militer berharap, semua pihak khususnya Pemerintah mewaspadai ancaman kawasan yang dipicu konflik Laut China Selatan (LCH) antara negara adidaya Amerika Serikat (AS) dengan China.

Apalagi, kata Komandan Denjaka (1988–1993) tersebut dalam diskusi dengan tema ‘Pandemi dan Situasi Politik Internasional’ bersama Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, dan anggota Komisi I DPR RI, Abdul Kadir Karding di Press Room Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (9/7). kedua negara sudah menempatkan kapal induknya untuk menghadapi kemungkinan perang fisik.

Soalnya, lanjut Gubernur Akademi Angkatan Laut 2003–2006 itu, karena negara ini memiliki posisi yang sangat strategis, baik secara ekonomi, politik maupun Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah (Geo Politik, Geo Ekonomi dan Geo Strategi) sehingga AS dan China sama-sama memiliki kepentingan yang besar pada Indonesia,” kata Nono.

Menurut Wakil Ketua DPD RI tersebut, persaingan AS dengan China itu berkonsekuensi terjadinya pergeseran dagang global ke kawasan Pasifik dan barang-barang mengalir sebagian besar lewat Indonesia. Barang dan losgistik dari China mengalir melalui Vietnam, Thailand, Laos, dan Myanmar.

Karena itu, lanjut senator dari Dapil Provisni Maluku tersebut, China akan mati-matian mempertahankan Vietnam dari kekuatan AS. Dengan begitu, Nono berharap Indonesia harus mulai memperkuat lautnya sebagai poros maritim karena Indonesia adalah negara kepulauan dimana untuk mempertahankan kedaulatannya harus kuat di laut.

Syaratnya, kata laki-laki kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur. 1 Maret 1953 tersebut, pertama tidak ada perang di dan konflik di kawasan ASEAN, kelancaran logistik dan semua lewat Indonesia dan memperkuat maritim sehingga akan memperkuat ekonomi berbasis maritim dan militer laut.

“Apalagi sejak Mei 2018 saja, sudah terjadi perubahan-perubahan besar keamanan di Asia yang dinamakan Indo Pacifik Region. Dan, yang paling harus diwasapadai bukan saja sebatas keamanan perbatasan. Tapi, efek dari persaingan perdagangan global yang bakal masuk melalui jalur-jalur laut dan pemanfaatan pelabuhan Indonesia,” beber Nono. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait