JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono berharap ke depan tidak ada lagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri menjalani hukuman mati seperti yang menimpa Tuti Tursilawati asal Majalengka, Jawa Barat di Thaif, Saudi Arabia, Senin (29/10) lalu.
“Tentu saja hal itu merupakan bagian dari tugas negara untuk melindungi TKI yang bekerja di luar negeri,” ungkap Nono Sampono di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/11) merespon eksekusi hukuman mati terhadap moyang Majalengka tersebut.
“DPD RI menyampaikan rasa keprihatinan dan duka mendalam dan menyayangkan eksekusi yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi itu dilakukan tanpa adanya pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia,” ungkap senator dari Provinsi Maluku tersebut.
DPD RI ulas Nono, juga mendukung langkah pemerintah untuk melakukan protes keras kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan meminta Komite III DPD RI meningkatkan pengawasan terhadap TKI yang bekerja di luar negeri.
“Pengawasan tersebut meliputi proses keberangkatan TKI ke luar negeri, PJTKI, dan penempatan TKI di luar negeri, serta melakukan monitoring terhadap nasib TKI di negara tujuan mereka,” kata purnawirawan perwira tinggi TNI tersebut.
Pada kesempatan itu, Nono juga menyoroti kasus pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid yang dinyatakan polisi sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Garut, Jawa Barat beberapa hari lalu.
DPD RI meminta agar masyarakat tetap tenang dalam menghadapi masalah itu dan menyerahkan atas kepada proses hukum yang sedang berjalan. DPD RI meminta setiap elemen masyarakat diharapkan menjaga kondusifitas di lingkungan masyarakat, apalagi menjelang Pilpres 2019.
Kedepan diharapkan agar semua pihak lebih peka lagi terhadap apa yang terjadi di masyarakat. DPD RI berharap agar tercipta rasa saling hormat menghormati antar sesama kelompok dan tidak saling curiga-mencurigai.
“Hal tersebut justru hanya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kerukunan inter dan antar umat beragama mesti dipelihara sebagai potensi bagi bangsa ini untuk lebih maju,” demikian Nono Sampono. (akhir)