Novel Karya Gadis Berusia 18 Tahun Ini Akan Difilmkan

  • Whatsapp
Indahnursf, Penulis novel Hijrah Terindah. (Dok. Istimewa)

PADANG – Dunia kesastraan Indonesia pada awal tahun 2020 ini akan diramaikan dengan kehadiran novel Hijrah Terindah, karya Indahnursf, remaja usia 18 tahun asal Kota Palembang.
Novel Hijrah Terindah ditulis Indah bersama Jaymes R, Penulis asal Kota Medan yang juga seorang sineas di Tanahair. Novel ini akan dirilis pada toko-toko buku ternama se-Indonesia pada pertengahan Februari 2020.

Jaymes R saat kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya, Minggu (26/1/2020) mengatakan, “Melalui novel ini, saya ingin mempromosikan jalan hijrah kepada pemuda pemudi milenial jaman sekarang, bagi yang sudah mulai kehilangan akhlak dan bahkan cenderung ‘alay’. Juga untuk mempromosikan kembali suatu bentuk keberagaman dan toleransi beragama dari seorang non muslim seperti saya, sebagaimana yang saya lakukan melalui film Ajari Aku Islam.”

“Novel Hijrah Terindah berkisah tentang konflik batin seorang tokoh yang bernama Amanda, di tengah kehidupannya yang hancur berantakan dan penuh dosa, hingga akhirnya memutuskan untuk bertaubat dan memulai perjalanan hijrahnya. Novel ini merupakan novel pertama di Indonesia yang memiliki soundtrack dan akan segera difilmkan. Kekuatan novel ini ada pada pesan-pesannya yang mendidik. Bahwa siapapun kita, dan seberapa besar dosa kita, Allah selalu menunggu kita untuk kembali ke jalan hijrah-Nya. Tetaplah berjuang untuk berubah di jalan yang benar,” kata Jaymes R.

Jaymes R juga mengatakan, “Latar belakang saya adalah seorang penulis skenario, judul skenario pertama yang saya tulis adalah Basin (Badut Sinting), bergenre horor, drama keluarga. Ini merupakan novel karya pertama saya, akan diterbitkan oleh Aksara Plus,” kata Jaymes.

“Di dunia perfilman itu sendiri, skenario merupakan jiwa dari sebuah film, tanpa skenario yang matang sebuah film tidak akan bisa diproduksi dengan baik. Jadi bidang kepenulisan itu sangat vital dan memiliki korelasi yang erat dengan perfilman. Apalagi sekarang sudah banyak film Box Office yang diangkat dari novel. Saya juga ingin kampanyekan kepada kawula muda bahwa akan ada banyak hal yang bisa kita capai asal kita berkarya secara positif dan kreatif. Saya ingin memberi inspirasi pada semua orang, lewat karya tulisan, film, dan lagu saya,” kata Jaymes.

Sementara itu, Indahnursf saat diwawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada hari yang sama, mengatakan, “Novel Hijrah Terindah ditulis dengan menggunakan sudut pandang orang ke tiga, melalui beberapa riset yang saya lakukan bersama kak Jaymes. Idenya dari lingkungan saat hijrah dan terinspirasi dari berbagai kisah.”

“Saya terkesima dengan film Ajari Aku Islam karya kak Jaymes, yang kemarin tayang di bioskop. Awalnya saya terkejut saat tahu kak Jaymes non muslim, tetapi perhatian kak Jaymes terhadap Islam begitu kuat, sehingga saya tertarik untuk mengajak beliau berkolaborasi. Di luar dugaan, kak Jaymes pun merespon dengan sangat baik terhadap keinginan saya,” kata Indah.

Menurut Indah, “Pesan pada novel Hijrah Terindah, jangan takut dengan masa lalu yang buruk. Karena seburuk-buruknya masa lalu kita, ketahuilah bahwa kita masih memiliki masa depan yang suci. Tentunya harus terus semangat dalam menjalani hidup yang sesuai dengan ajaran Islam. Selain membahas tentang hijrah, novel ini juga membahas tentang depresi yang kerap kali dialami oleh banyak orang, dan bagaimana cara mengatasinya. Bumbu-bumbu cinta membuat kisahnya semakin hidup. Novel ini ditujukan untuk semua umur.”

“Hijrah itu perpindahan, perjalanan, perubahan, pengembangan, atau perjalanan seseorang dari satu tempat ke tempat lainnya. Maknanya, yang semula berada di tempat tidak baik beralih ke tempat yang baik. Hijrah juga bisa diartikan sebagai proses perpindahan seseorang untuk menjadi lebih baik lagi. Hijrah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW,” kata Indah.

Indahnursf yang bernama asli Indah Nur Safitri, saat ini Mahasiswi semester 2 di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, di Universitas Islam Negeri Raden Fatah – Palembang. Dalam perjalanan berkaryanya di kepenulisan, ia telah menulis 7 buku; Cinta Dalam Diam (terbit Januari 2019), Qalbu (terbit Maret 2019), Jodoh (terbit Agustus 2019), Masih Adakah Tobat Untukku (terbit, Oktober 2019 – non fiksi), Cinta Dalam Doa (selesai 2019), Hijrah Terindah (terbit Februari 2020), dan Mahar Cinta Nayla (selesai Desember 2019).

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait