TRENGGALEK, beritalima.com –
Menghadiri kegiatan Safari Ramadan di Masjid Pancasila, Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek menyampaikan upaya pemerintah mencegah stunting salah satunya ditujukan kemiskinan itu tidak menurun.
Banyak terjadi orang tua yang miskin menurunkan kemiskinannya kepada anak-anak. Kondisi ini yang ingin coba di cegah oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini. Menurutnya dengan sehat dan tidak stunting anak bisa meraih kesuksesan dewasa nantinya.
Salah satu upaya mencegah stunting penggiat perempuan anak, disabilitas dan kelompok rentan ini menggagas program Sareng Masak Sama (SMS) Bu Novita. Dalam program ini, istri Bupati Trenggalek itu berbagi resep masakan yang sehat dan disukai anak. Tidak pelit ilmu, Novita dan Pokja PKK berharap apa yang dilakukannya bisa bermanfaat bagi warganya. Saya titip, ucap ibu 3 anak itu “jangan pernah lelah merawat anak. Pedomannya anak jangan hanya asal kenyang, tapi harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna,” menyampaikan pesannyapesannya, Selasa (4/4).
“Kemiskinan itu lebih sering menurun kepada anak cucunya. Ini yang coba kita cegah dengan menekan angka stunting. Dengan sehat harapannya nanti, anak dapat meraih kesuksesan dan bisa merubah hidup keluarga,” imbuh Novita Hardini.
Kebiasaan orang tua cenderung memberikan makanan pabrikan kepada anak ketika mogok makan juga diainggung perempuan cantik itu. Menurutnya mie instan, sosis dan yang lainnya merupakan bahan makanan yang membutuhkan ultra proses saat dicerna sehingga tidak baik untuk tumbuh kembang anak. Kebiasaan seperti ini diharapkan bisa ditinggalkan dan lebih memilih makanan yang sehat dan bergizi, sepertihalnya sayur dan ikan.
Apalagi kandungan gizi pada ikan tidak kalah dengan daging. Kemudian harganya juga terjangkau. Lebih-lebih banyak dijumpai di Kecamatan Watulimo yang berada di Pesisir Pantai Selatan Jawa.
“Kalau anak tidak mau makan makanan bergizi, itu tantangan bagi ibu untuk selalu berkreasi sehingga anak mau makan makanan yang bergizi,” tandasnya. (Pro/her)