Blitar, Akibat kurang hati hati berada di tepian sungai nyawa Wijiarti tewas ditelan ganasnya air sungai, seperti yang diberitakan oleh Babinsa Serda Choirul saat berada di lokasi ia menjelaskan bahwa ibu wijiati ini memang pekerjaanya sehari – hari sebagai buruh tani, sehingga hampir tiap hari ia berada di tepian sungai tersebut, karena jalan itulah yang menuju ke sawah untuk mencari sumber penghidupannya.
Nyawa Buruh Tani Hilang Diterjang Arus Sungai
Naas saat sore kemarin (26/01) sekitar pukul 17.00. Wib ketika akan pulang kerumahnya wijiati terpeleset di tepian sungai dan hanyut bersama derasnya air sungai di aliran Dam Dsn. Jagoan Desa Ponggok Kab. Blitar.
Keluarganya sudah curiga sejak sore mengapa ibu wijiati tidak pulang2 ditunggu sampai jam 7 malam ia pun belum hadir kerumahnya, sehingga keluarganya melaporkan hal ini kepada pak kasun (Kepala Dusun) Sodikin, untuk mengadakan pencarian, serentak warga setempat dibawah komando pak kasun mengadakan pencarian, namun apa hasilnya sampai diadakan pencarian hingga pukul 10 malam wijiati belum diketemukan.
Maka hal ini ditindak lanjuti pak kasun dilaporkan ke aparat setempat tentang hilangnya wijiati, esoknya (27/01) mendengar laporan dari warganya maka spontanitas aparat wilayah Babinsa dan Polsek mengadakan pencarian dan kali ini usaha pencariannya berhasil dengan diketemukannya ibu wijiati dalam kondisi tak beryawa, yang tersangkut di Dam Sungai.
Dalam usaha pencarian yang melibatkan para warga, Babinsa Serda Choirul dan Babinkatibmas dan sekitar pukul 10.00 Wib, segera mengevakuasi mayat wijiati ke RSUD mardi waluyo Kota Blitar, untuk diadakan visum.
Menurut sumber dugaan sementara hasil visum dari RSUD Mardi Waluyo menyatakan bahwa meninggalnya wijiati dikarenakan kelalaian individu dan tidak ada unsur pembunuhan atau yang lainnya dari pihak manapun. (Penrem081).