KUPANG, beritalima.com – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara timur, Robert Sianipar mengatakan, jumlah aset industri perbankan di Nusa Tenggara Timur yang meliputi bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) sudah mencapai Rp44,33 triliun.
“Jadi setahun terakhir ini meningkat cukup besar 19,8 persen. Jadi lebih tinggi dari peningkatan secara nasional. Demikian juga untuk dana pihak ketiga (DPK), dimana setahun terakhir ini meningkat sebesar 15,3 persen lebih tinggi dari nasional,” kata Robert Sianipar, saat menyampaikan materi tentang Perkembangan Lembaga Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kebijakan Stimulus Atas Dampak Penyebaran Covid-19 pada kegiatan ‘Sante-Sante Duduk Baomong Deng Media (Sasando Dia) di Kupang, Selasa (19/5/2020).
Sementara kredit, lanjut Robert, masih positif tumbuh. “Jadi kinerja perbankan di NTT setahun terakhir hingga Maret 2020, kredit tumbuh sebesar 11,5 persen. Ini juga kita patut apresiasi karena lebih tinggi daripada nasional,” ujarnya.
Robert mengakui bahwa dalam setahun terkahir memang total aset masih bertumbuh khususnya kondisi ekonomi yang terjadi belakangan ini yang lambat.
“Kalau kita lihat satu triwulan terakhir masih tumbuh aset sekitar Rp1,1 triliun dari Rp44,33 triliun. Demikian juga kredit masih meningkat, hanya saja peningkatan mengalami kelambatan karena dampak dampak dari Covid-19. Pertumbuhannya masih positif tapi mengalami keterlambatan. Tentunya triwulan I tahun 2020 tumbuh sekitar Rp330 miliar,” kata Robert.
Menurutnya, dari 22 jaringan kantor selain BPD rata – rata LDR (loan to deposit ratio) lebih dari 100 persen. “Artinya DPK yang dihimpun itu tidak cukup untuk mendorong penyaluran kredit. Kalau kita lihat sampai Maret 2020, LDR 109 persen dari data perbankan secara keseluruhan,” kata dia menjelaskan.
Sedangkan NPL (non performing loan) sudah mengalami penurunan. Pada Maret 2020 turun sebesar 1,92 persen secara total perbankan.
Dalam kegiatan ini, juga hadir dua narasumber lainnya, yakni Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, membawakan materi tentang Perkembangan Perekonomian NTT, dan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi NTT, Lydia Kurniawati Christyana (Kajian Fiskal Regional), yang diikuti oleh puluhan peserta, antar lain pengamat ekonomi, dinas terkait lingkup Pemprov NTT, HIPMI, dan wartawan dari media cetak, elektronik dan media daring.
Kegiatan melalui Virtual Meeting tersebut, dimulai pukul 09.30 s.d. 12.00 Wita yang dipandu oleh moderator James Adam, Ketua ISEI Cabang Kupang. (L. Ng. Mbuhang)