SURABAYA, beritalima.com | Omzet transaksi selama berlangsungnya gelaran Surabaya Great Expo (SGE) lima hari, yakni 14 – 18 Agustus 2019 di Exhibition Hall Grand City tembus Rp 6,8 miliar. Omzet tersebut mengalami kenaikan sebesar 24 persen dibandingkan sebelumnya di tahun 2018.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Surabaya, Wiwik Widayanti mengatakan, kenaikan omzet tersebut melampaui target gelaran SGE tahun ini. Pihaknya tidak menyangka jika kenaikannya mampu mencapai 24 persen.
“Tentunya ini akan menjadi motivasi kami untuk tahun depan lebih maksimal lagi, dan menciptakan inovasi lagi,” kata Wiwik saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/08/2019).
Menurutnya, kenaikan omzet di SGE 2019 ini, tentunya juga diiringi kenaikan jumlah pengunjung. Jumlah pengunjung SGE 2019 yang berlangsung selama lima hari itu lebih dari 27 ribu orang. “Sebesar 18 persen kenaikan jumlah pengunjung dibandingkan tahun kemarin,” katanya.
Ia menjelaskan, omzet Rp 6,8 miliar itu terdiri dari pendapatan dari PT Debindo Mitra Tama dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang melakukan transaksi penjualan produk selama pameran. “Untuk omzet pemkot sendiri terdiri 605 juta,” paparnya.
Sementara itu, Wiwik menyebut, jumlah OPD yang ikut dalam kegiatan transaksi itu terdiri dari Dinas Perdagangan, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, dan Dekranasda Kota Surabaya. “Kemudian ada dari Pahlawan Ekonomi dan stand terdampak,” imbuhnya.
Ia berharap, transaksi SGE 2020 nanti bisa terus meningkat. Maka dari itu, ia berencana menambahkan food track di depan Exhibition Hall Grand City Surabaya saat berlangsungnya SGE 2020 nanti. “Nanti akan diperbesar lokasinya dan kami berupaya untuk mengundang sister city dari luar negeri untuk ikut bergabung di SGE tahun depan,” pungkasnya. (*)