Opini Demokrasi Desa Malanggetan ( Bagian Dua) Biarlah ” Gajah” menjadi “Gajah” dan “Harimau” menjadi “Harimau”. Rakyat Menyatukan Diri Untuk Satu Tujuan

  • Whatsapp

Oleh Noer Arief Kurniawan

Lanjutan (16/2) tentang Opini Demokrasi Desa Malanggaten Bagian Satu, pada tulisan opini bagian dua adalah sebagai salah satu instrumen memprediksi kondisi dan strategi yang mungkin akan diterapkan tokoh-tokoh masyarakat Desa Malanggaten jika akan “mengadu” dua tokoh desa, Sunarto dan Sulityo Widodo dalam ajang “pertempuran” perebutan pucuk kekuasaan Desa. Dalam prediksi penulis kali ini akan diuraikan dampak yang akan timbul jika pertempuran itu jika benar – benar terjadi.

PREDIKSI SATU : Sunarto Maju Sendiri Sebagai Kandidat “penantang”
Jika kondisi sosial politik menciptakan konstelasi bahwa Sunarto dijadikan Kandidat penantang petahana Sulityo Widodo sebagai calon kepala Desa mendatang, menang atau kalah situasi sentimentasi psikologi masyarakat desa akan terpecah.

Baca JUga : Opini Demokrasi Desa Malanggaten ( bagian Satu) Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh

Dan jika ini terjadi, maka masyarakat Desa Malanggaten yang terdiri dari 5 wilayah pedukuhan dengan kurang lebih diangka 4000 pemilih yang memiliki hak suara dalam setiap ajang pesta demokrasi, akan mudah dimanfaatkan oleh kepentingan politik atau golongan yang mana dalam hal ini kepentingan masyarakat akan terabaikan karena masyarakat Malanggaten hanya akan menjadi instrumen politik kepentingan.

Selain itu, jika Sunarto kalah dalam pertempuran itu, terjadi kemungkinan sangat sulit menyatukan sentimentasi psikologi masyarakat Malanggaten untuk mengangkat Sunarto pada tempat yang lebih terhormat, Semisal menjadi Wakil rakyat di DPRD tingkat Kabupaten Karang Anyar. Sebab, jarak estimasi waktu antara Pikades ( Pemilihan Kepala Desa,red) dan Pemilihan Legislatif sangat pendek.

Dengan adanya waktu yang terbatas untuk mengapus perasaan kecewa masyarakat terhadap sosok Sunarto akan lebih sulit , terlebih untuk menyatukan satu misi dan visi untuk mengangkat Sunarto menjadi Anggota Dewan akan memerlukan Cost financial dan Cost Sosial yang lebih besar.

Demikian juga, jika Sulistyo widodo yang kalah, tokoh masyarakat yang telah berjasa memajukan desa ini akan di gunakan untuk apa potensinya ???
Siapa yang rugi jika salah satu potensi desa itu tidak dimanfaatkan oleh msyarakat ?

PREDIKSI DUA : Sunarto memajukan salah satu tokoh desa sebagai “penantang”
Jika kondisi ini ” dipaksakan” maka dampak akan tidak jauh dari prediksi pertama, Masyarakat desa akan terbelah, siapapun yang menang, tidak akan dapat menguntungkan masyarakat Desa sebab, selain kekuatan mobilitas masyarakat desa terbelah, salah satu potensi desa akan tersingkir dan sulit untuk memberi kontribusi pada “rezim” yang dianggap musuhnya. Dan kondisi itu juga akan merugikan Sunarto jika akan “berangkat” menjadi wakil rakyat, di lihat dari sisi potensi mobilitas desa akan sulit disatukan untuk di kondisikan memilih Sunarto karena akan terdampak sentimentasi psikologis. Dan keadaan tersebut akan menimbulkan Cost politik yang tinggi. Siapa yang jadi korban ????

Mencermati kedua prediksi dari pengamatan empiris di lapangan, seyogyanya para tokoh berkumpul dan menanamkan dalam dirinya sebagai tokoh desa yang benar-benar memprioritaskan kepentingan masyarakat dan meninggalkan ego pribadi demi kemakmuran desa. Tiadalah yang sempurna di dunia ini, apalagi hanya seorang Kepala desa dan masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi bersama. Mempertahankan yang sudah ada dan memberi masukan atas kekurangan kemudian membantu memperbaiki dan memberi solusi, akan lebih manfaat dari pada mencemooh yang belum tentu Si Pencemooh mampu untuk menjadi lebih baik dari yang dicemooh.
Dalam hidup tentunya tidak dicari SIAPA YG TERBAIK, TAPI AKAN DICARI SIAPA YANG MAU SELALU BERBUAT BAIK. Dan saat kita mengetahui ada yang “kurang baik” tentunya kita harus memiliki motivasi untuk berbuat baik dengan memperbaiki yang kurang baik. Demikian juga Sulityo Widodo yang selama ini memegang kendali Desa Malanggaten, jika dipandang atau dinilai kurang baik, tentunya di balik kekurangan itu pasti ada kelebihan jika kita mau mengakui secara jujur.

Bersatu untuk mengangkat kedua Tokoh Potensial Desa Malanggaten Sulistyo Widodo tetap sebagai Kepala Desa Malanggaten dan Sunarto sebagai Wakil Rakyat di DPRD kabupaten Karang Anyar adalah wacana yang positif untuk kepentingan Masyarakat Desa Malanggaten. Bukan begitu, Luuuuur ???
( bersambung)

Catatan : Penulis adalah Pengamat Politik hukum, sosial d an Politik Pedesaan yang juga sebagai Wakil Pimpinan Redaksi media Beritalima (str01)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *