SURABAYA, beritalima.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) pada tahun 2018 ini optimis akan mengalami pertumbuhan, meski bisnis perbankan diprediksi masih belum membaik, sama seperti tahun lalu.
Direktur Utama Bank Jatim, R.Soeroso, mengatakan, tahun 2018 ini Bank Jatim menarget bisa menambah aset hingga mencapai Rp 55 triliun dari Rp 51,52 triliun pada 2017 lalu.
Bank Jatim juga menarget dana pihak ketiga (DPK) bisa tumbuh 10 persen dari Rp 39,84 triliun pada 2017 lalu. Sedangkan untuk kredit ditarget bisa mengalami pertumbuhan sebesar 10,5 persen dari Rp 31,75 triliun pada 2017 lalu.
“Memang tahun ini masih terasa berat bagi industri perbankan. Tapi kami harus tetap optimis,” ujarnya di sela media gathering di Surabaya, Sabtu (27/1/2018).
Diungkapkan, optimisme ini tidak lain karena pada 2017 lalu Bank Jatim mengalami sesuatu yang sangat membanggakan walau kondisi perekonomian tidak begitu berpihak pada dunia perbankan.
Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2017 (audited), aset Bank Jatim tercatat Rp 51,52 triliun atau tumbuh 19,72 persen year on year (YoY).
Selama 2017 DPK mampu tumbuh luar biasa dengan mencatatkan pertumbuhan 21,48 persen (YoY) atau sebesar Rp. 39,84 triliun. Pertumbuhan DPK yang signiflkan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat pada Bank Jatim meningkat.
Di tahun 2017 lalu banknya masyarakat Jawa Timur ini berhasil mencatatkan CASA rasio sebesar 69,89 persen. Untuk pertumbuhan kredit didominasi sektor konsumtif yang mencatatkan pertumbuhan sebesar Rp 31,75 triliun atau tumbuh 7,01 persen (YoY).
“Dan untuk laba, ini yang membanggakan. Di saat bank nasional labanya berkisar di angka 8 persen, Bank Jatim tumbuh dua digit, yakni 12,76 persen atau Rp 1,15 triliun. Ini luar biasa,” ungkapnya.
Pada 2017 Bank Jatim juga mencatatkan sejarah dengan membukukan harga saham tertinggi sejak IPO 2012. Tepat di April 2017 barge saham Bank Jatim (BJTM) berada pada harga Rp 840,-/ lembar.
Pertumbuhan harga saham BJTM mencapai 17.60 persen yang ditutup pada level Rp 710,-/Iembar saham di penghujung tahun 2017.
Karena itu, di 2018 ini Bank Jatim akan terus melakukan inovasi-inovasi agar target-target yang ditentukan bisa tercapai. Upaya yang dilakukan adalah dengan menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di seluruh kabupaten/kota.
“Nantinya semua BUMD itu hanya menggunakan satu account, yakni account di Bank Jatim. Juga kami akan banyak membuka cabang baru, salah satunya di lokasi yang menjadi tempat usaha atau ruang pamer produk UMKM, di antaranya di kantor Dinas Koperasi di Juanda Sidoarjo, dan di gedung Smesco Jakarta,” pungkas Soeroso. (Ganefo)
Teks Foto: Direktur Utama Bank Jatim, R.Soeroso.