SURABAYA, beritalima.com – Walikota Batu Eddy Rumpoko bersama empat orang lainnya yang diduga pejabat Pemkot Batu, Jawa Timur, meninggalkan Mapolda Jatim sekitar pukul 20.30 dan langsung dibawa ke Jakarta. Rombongan itu ditangkap karena diduga suap terkait proyek pengadaan meubelair di Batu Malang, Jawa Timur.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarief membenarkan Tim Satgas melakukan OTT kepada Walikota.
“Betul detail nya tunggu koferensi pers. Pihak-pihak yang sedang diperiksa di Polda Jatim,” ujarnya.
Walikota Batu sempat kaget, menurutnya Ia mempertanyakan penangkapan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dirinya di rumah dinasnya.
“Saya di rumah lagi mandi, tahu-tahu digedor, katanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK,” kata dia usai pemeriksaan awal di Mapolda Jatim Surabaya, Sabtu.
Dirinya mengaku tidak tahu perihal apa yang disangkakan kepadanya. “Uangnya tidak tahu. Terima juga tidak tahu,” ujarnya.
Saat akan memberikan keterangan lebih lanjut kepada wartawan yang sudah menunggunya, Eddy dipaksa oleh petugas KPK dan polisi untuk segera masuk ke dalam bus.
“Tidak apa-apa, sama wartawan tidak apa-apa. Saya ini tidak ada apa-apa kok,” tuturnya.
Eddy Rumpoko dibawa ke luar dari Mapolda Jatim oleh petugas pada pukul 20.42 WIB ke Bandara Juanda Sidoarjo menuju ke Jakarta untuk diperiksa oleh KPK lebih lanjut.
Sebelumnya Wali Kota Batu, Jawa Timur Eddy Rumpoko terkena OTT KPK di rumah dinasnya pukul 13.30 WIB bersama pihak swasta yang diduga rekanan. (Red/net/l6/ant)