Kota Malang, beritalima.com | Akhirnya, Musyawarah Olahraga Kota Luar Biasa (Musorkotlub) KONI Kota Malang sukses digelar di Gedung DPRD yang sebelumnya diketahui bahwa Djoni Sudjatmoko merupakan calon tunggal dan telah lolos mengikuti tahapan seleksi administrasi hingga verifikasi. Pasalnya, calon sebelumnya secara resmi telah resmi mengundurkan diri.
Dan selanjutnya Djoni Sujatmoko terpilih secara aklamasi menjadi ketua KONI Kota Malang periode 2023-2027, setelah perwakilan 53 cabor menyatakan setuju.
“Terpilihnya saya sebagai ketua KONI, saya ada visi yakni mewujudkan prestasi Olahraga Kota Malang menuju ke internasional dengan berorientasi pada sistem pembinaan atlet berkelanjutan, yang jadi target utamanya adalah dengan tekad dan komitmen yang solid, adalah mempertahankan prestasi runner-up pada kejuaraan Porprov Jatim ke – 7 kemarin,” ungkap Owner NK ini, kepada wartawan usai pelantikan Senin 30/02/23.
Menurutnya, yang akan dilakukan secepatnya semua pengurus KONI, mesti turun ke semua cabor, mengawal dan meningkatkan pembinaan kepada semua cabor.
“Kita akan fokus dulu pada arah situ yakni bagaimana meramu (konsep) matang yang sekaligus memikirkan anggarannya,” jelas Djoni.
Ia juga menyampaikan bahwa anggaran di 2023 yang sudah ditentukan yakni, anggaran operasional KONI Kota Malang sebesar Rp 10 miliar, dan tambahan bonus untuk atlet berprestasi senilai Rp 5 miliar akan digunakan seoptimal mungkin untuk para atlet termasuk menyambut Porprov VIII Jatim.
“Karena Porprov waktunya sudah sangat dekat, anggaran itu akan seoptimal mungkin kami gunakan,” paparnya.
Selain itu Djoni juga mempunyai misi yang akan diusung antara lain adalah membangun sistem pembinaan atlet yang terstruktur, berkelanjutan dan akuntabel, dan meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang prestasi melalui berbagai sumber pendanaan legal.
“Selanjutnya kami membangun kerjasama harmonis dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga serta kesejahteraan insan olahraga. KONI Kota Malang punya jalur dengan Pemkot dan DPRD Kota Malang yang sumber pendanaan terbesar ada di pemerintah Kota Malang,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa KONI sesuai UU yang ada, bertugas membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan prestasi olahraga mewujudkan manajemen organisasi dan tata kelola KONI yang akuntabel dan berdaya saing.
“Berbagai cara tentunya akan dilakukan KONI Kota Malang untuk mewujudkan akuntabilitas organisasi, dan ke depan KONI didorong untuk mampu dilihat oleh masyarakat sebagai organisasi publik yang bisa memberikan pertanggungjawaban terbaik kepada masyarakat,” tandasnya. [Red/Sant]
