Pada LaNyalla, Pendekar di Sumedang Prihatin Mulai Hilangnya Budaya Lokal

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Di sela-sela kunjungan kerja di Sumedang, Jawa Barat, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti bertemu dengan Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia (P3SI) akhir pekan ini. Pertemuan berlangsung di rumah Senator asal Jawa Barat, Eni Sumarni di Situraja, Sumedang.

 

Dalam kesempatan itu, LaNyalla menjawab keprihatinan para pendekar karena identitas bangsa mulai hilang oleh banjirnya budaya impor.

Salah satunya keresahan pendekar adalah pencak silat yang mulai ditinggalkan para generasi muda.

Tidak ada yang mengembangkan dan melestarikan tradisi lokal tersebut. Sementara beladiri asing justru digemari.

“Cara menghancurkan sebuah negara dengan menghancurkan budayanya. Saya sepakat dengan hal ini. Dan, inilah persoalan yang harus diselesaikan di tingkat hulu, bukan hilir. Karena, identitas bangsa berkaitan dengan persoalan fundamental arah perjalanan bangsa Indonesia,” kata LaNyalla.

 

Karena itu, lanjut LaNyalla, DPD RI tengah mendorong Amandemen ke-5, untuk melakukan koreksi sejak Amandemen era Reformasi kemarin.

“Mohon dukungannya dari para pendekar agar perjuangan DPD RI dalam amandemen konstitusi berhasil. Nantinya kita benahi semua permasalahan negeri ini.”

LaNyalla mengatakan, bukan hanya pencak silat yang mulai hilang.

“Penataran P4 saja hilang dari sekolah-sekolah kita. Padahal itu merupakan panduan para generasi muda dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila,” kata dia.

Senator asal Banten, Habib Ali Alwi turut mengeluarkan pendapat bahwa dengan segala persoalan krisis yang terjadi, bangsa ini perlu dipimpin pendekar.

“Pendekar itu mempunyai karakter petarung. Mempunyai prinsip kuat dan berani,” kata dia.

 

Dalam keyakinan penduduk Tanah Sunda, karakter berani itu tidak bisa lepas dengan simbol maung atau harimau.

“Orang Sunda kan simbolnya maung. Tak lepas dari keyakinan Prabu Siliwangi bersalin rupa menjadi harimau. Karakter seperti harimau yang diidentifikasi sebagai pemberani inilah yang diperlukan Indonesia ke depan.”

Ketua Umum Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia Muhammad Arifin Soleh mengeluhkan mulai luntur kebudayaan pencak silat.

“Kita sangat prihatin dengan kondisi sekarang, anak-anak muda tinggalkan warisan budaya dan nilai luhur bangsa yang merupakan identitas bangsa kita. Semua tergerus akulturasi budaya. Karena itu kita perlu menumbuh kembangkan warisan dan kearifan lokal itu ke anak muda,” kata dia.
(akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait