Pakde Karwo Ajak ASN Sukseskan Program Pemprov Jatim 2018

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Mengawali tahun 2018, Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo mengajak aparatur sipilnegara (ASN) menyukseskan program Pemprov Jatim. Langkah-langkah strategis yangakan ditempuh tahun 2018, terutama pembangunan bidang infrastruktur, pertanian,peningkatan kualitas sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan, dan efisiensipembiayaan.Ajakan tersebut disampaikan Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim saatApel Pagi Awal Tahun 2018 di Halaman Kantor Gubernur Jatim Jl. Pahlawan No 110Surabaya, Selasa (2/1).

Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Jatim selalu di atas rata-rata nasional.Pada triwulan III tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,21 persen, lebihtinggi dari rata-rata nasional sebesar 5,01, dengan gini ratio 0,39. “Ini artinya kesenjangan kita berada dalam kondisi yang baik. Biasanya growthtinggi, gini rationya bertambah. Di Jatim, pertumbuhan ekonomi tinggi tetapikesenjangan menurun dari 0,40 menjadi 0,39,” ujarnya. Menurutnya, yang masih menjadi permasalahan yakni pertumbuhan industrimasih di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan industri di Jatimmencapai 4,82 persen masih di bawah pertumbuhan ekonomi.

“Yang bagus itu industri harus di atas pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikianpertumbuhan industri Jatim termasuk yang baik di atas rata-rata pertumbuhan industrinasional yang mencapai 4,15 persen,” jelas Pakde Karwo. Untuk itu, pada tahun 2018, Pakde Karwo meminta agar sasaran meningkatkanpertumbuhan industri lebih pada memberikan nilai tambah di bahan baku. Proses yangdigarap menjadi fokus memberikan nilai tambahnya di hulu.

Sebagai contoh, petaniharus bisa menjadikan padi menjadi beras, tidak menjual gabah kering giling. Di bidang infrastruktur, lanjutnya, Pemprov Jatim ingin mewujudkan semuawilayah terhubung oleh transportasi di antaranya pembangunan jalan tol dan jalanprovinsi, pembangunan jalur ganda kereta api (double track), pengembangan danpembangunan bandara dan pengembangan pelabuhan.“Apabila semua jalur transportasi terhubung, maka perekonomian Jatim akanmeningkat dengan cepat. Secara tidak langsung tingkat kesejahteraan masyarakatnyaikut terungkit,” jelasnya.Di bidang pertanian, Pemprov Jatim akan mengoptimalisasikan nilai tambahuntuk budidaya pertanian.

Di antaranya, di sektor pertanian tanaman pangan denganintensifikasi dan mekanisasi pertanian dari hulu hingga hilir, serta peningkatan indekspertanaman dari 1,86 menjadi 2,49 pada tahun 2018.Selanjutnya, Pemprov Jatim juga berupaya meningkatkan sumber daya manusiamelalui dua cara yakni di sektor formal SMK menjadi filial fakultas di universitas. Disektor non formal melalui SMK mini dan Balai latihan kerja. Cara tersebut dinamakankonsep pengembangan pendidikan dual track yang menjadi salah satu fokus PemprovJatim pada tahun 2018.

Konsep dual track ini dilakukan untuk meningkatkan sumberdaya manusia, sehingga menjadi berkualitas dan berdaya saing.Lebih lanjut disampaikannya, yang dirombak dalam pendidikan di Jatim yaknimenjadi vokasional.

Dari 1.991 SMK, terdiri dari 290 SMK Negeri yang berstandarinternasional, SMK Swasta mencapai 1.700 unit. Dari total SMK Swasta tersebut, hanya20 persen berkualitas baik dan 80 persen kualitasnya tidak baik atau sekitar 1.400-1.500 SMK. “Inilah yang harus diperbaiki dalam meningkatkan sumber daya manusia diJatim,” jelasnya.

Pada kesempatan sama, Pakde Karwo juga tetap konsentrasi menanggulangikemiskinan, dengan langkah pengentasan kemiskinan menjadi program prioritas padatahun 2018 khususnya pada kawasan Madura. Beberapa cara yang akan dilakukanyaitu meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, antara lain melaluipenanggulangan feminisasi kemiskinan.

Kemudian mengurangi pengeluaranmasyarakat miskin melalui bantuan pangan beras dari Dinsos, dan melakukansinergitas program penagggulangan kemiskinan antara pusat dan daerah.

Berdasarkan data BPS Jatim, jumlah penduduk miskin per akhir tahun 2008mencapai 18,51 persen. Tingkat kemiskinan terus mengalami penurunan hingga Maret2017, mencapai 11,77 persen. Sebanyak tiga puluh persen penurunan kemiskinan diIndonesia berasal dari Jatim.

“Jadi sebetulnya kontribusi Jatim dalam penurunan kemiskinan paling besar diIndonesia,” kata orang nomor satu di Jatim. Fokuskan Birokrasi Yang Melayani dan Netral Pada Proses PolitikMasih dalam sambutannya, Pakde Karwo juga meminta ASN agar memfokuskanbirokrasi yang melayani dan netral pada proses politik. Apalagi tahun 2018 merupakantahun politik di Jatim dengan 1 pemilihan gubernur dan 18 pemilihan kepala daerah.Oleh sebab itu, aktifitas tidak netral tidak diperbolehkan di lingkungan ASN. Pakde Karwo menegaskan, tugas ASN adalah menjaga netralitas dalam Pilkada,jika tidak netral maka akan menuai sendiri hasilnya. Selain itu, ASN harusmenempatkan pelayanan masyarakat di atas kepentingan pribadi, organisasi dangolongan, serta mendorong pengembangan kompetensi sumber daya manusia agarmenjadi aparatur yang profesional.“Ini pekerjaan ASN semua. Terima kasih kepada ASN Pemprov Jatim yangmemberikan pelayanan kepada masyarakat secara tepat dan fokus pada pembangunansangat tepat,” pungkasnya. (rr)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *