SURABAYA, beritalima.com – Berkat kepeduliannya terhadap penanganan persoalan kanker di Jatim, GubernurJatim Dr. H. Soekarwo beserta Ibu Dra. Hj. Nina Soekarwo, Msi selaku Ketua YayasanKanker Indonesia (YKI) Jatim mendapatkan penghargaan spesial dari Association ofPathologist atau Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI).
Penghargaan bertitel Indonesia Association of Pathologist (IAPI) Award Tahun 2018 inidiserahkan langsung oleh Ketua Umum IAPI, dr. Sjahjenny M. SpPA(K), MIAC di acara galadinner Penganugerahan IAPI Award Tahun 2018 di Ballroom Hotel JW Marriot Surabaya,Sabtu (22/9) malam. Untuk Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim, diterimanya penghargaan tersebutdinilai karena orang nomor satu di Provinsi Jatim ini dinilai berkat jasanya dalammengembangkan pelayanan Patologi Anatomik di Jatim.
Sedang Bude Karwo-sapaan lekatistri Gubernur Jatim ini diberikan penghargaan atas perhatian dan kontribusinya terhadapupaya penanggulangan penyakit kanker.
Gubernur Jatim DR. H. Soekarwo mengatakan, pemerintah sangat concern terhadappembangunan kesehatan yang berkualitas agar bisa merata di seluruh wilayah di Jatim.Salah satu upayanya adalah dengan diterbitkannya Perda No. 7 Tahun 2014 tentang TenagaKesehatan.
Dimana perda tersebut mengatur bukan hanya masalah distribusi tenagakesehatan saja, tetapi juga mengatur perencanaan kebutuhan, pemenuhan, sertapeningkatan mutu.“Perda ini baru pertama di Indonesia, salah satu isinya mewajibkan daerah memenuhikebutuhan di lapangan, misalnya jika ada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS),maupun program pendidikan dokter jenjang selanjutnya.
Para dokter tersebut akan disebar diRS di daerah. Sebab idealnya, satu Rumah Sakit (RS) tipe D itu ada 4 dokter spesialis”katanya.Kemudian, perda tersebut juga mengatur sistem rujukan, contohnya dalampenanganan penyakit kanker.
Jika pasien masih belum stadium lanjut, prosespenanganannya bisa diselesaikan di Rumah Sakit kabupaten/kota, sehingga tidak harusdikirim ke RS Dr. Soetomo maupun RS. Saiful Anwar. “Jadi sistem rujukan dan keuangannya bisa berjalan,” terang Pakde Karwo.
Dalam sambutannya, Ketua umum IAPI, dr. Sjahjenny M. SpPA(K), MIACmengapresiasi Pakde Karwo yang sangat peduli terhadap pengembangan profesi dokter diJatim, khususnya Spesialis Patologi Anatomi (Sp.PA). Lewat Perda No. 7 Tahun 2014 yangditerbitkan Pemprov Jatim, saat ini dokter Sp.PA sudah tersebar di 34 kabupaten/kota diJatim. Menurutnya, selain bermanfaat bagi dokter Sp.PA, perda tersebut juga sangatbermanfaat bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah.
“Coba dibayangkan, jika adapasien tumor jinak yang tinggal jauh dari Surabaya, dan di daerahnya tidak ada Sp.PA.Berarti harus mengurus rujukan, ini kan menghabiskan waktu, dan kankernya bisa bertambahganas” katanya.
Belum lagi, jika pasien yang dirujuk ke Surabaya tidak bisa berangkat sendiri, tapiharus didampingi oleh keluarga, maka keluarga pasien harus mencari tempat tinggal danmemikirkan biaya makan, dan lainnya.
“Jadi perda ini sangat strategis, berapa cost yang bisadihemat. Ini benar-benar terobosan yang hebat untuk pengembangan layanan Patologi diIndonesia” lanjutnya.Ketua IAPI, dr. Sjahjenny berharap, upaya yang dilakukan Pakde Karwo bersamaBude Karwo ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. “Terima kasih juga kami ucapkankepada Bude Karwo atas peran dan kontribusinya terhadap penyakit kanker, saya sampaiterkenang, anak beliau yang di Australia juga ikut berjuang mengumpulkan donasi bagipasien kanker di Indonesia” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Rektor Univ. Airlangga, Kepala DInkes Prov. Jatim, DirutRS. Soetomo, Ketua Harian YKI, Presiden APSMI. (rr)