Pakde Karwo : Jatim 10 Tahun Berturut-turut Juara Pengarustamaan Gender

  • Whatsapp
Gubernur Soekarwo didampingi Bude Karwo saat menyerahkan kursi roda secara simbolis kepada disabilitas di acara Peringatan HKSN, PHI dan HDI tahun 2016 di Gedung Negara Grahadi Sby

Jawa Timur selama sepuluh tahun berturut-turut menjadi juara Pengarustamaan Gender (PUG) di Indonesia. Sejak Tahun 2006 hingga 2016, Jatim tak pernah absen dalam meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dalam hal PUG. Bahkan, Jatim telah dua kali meraih dua kali penghargaan tertinggi APE, yakni kategori Mentor pada Tahun 2014 dan 2016.

“Ini menandakan bahwa Jatim adalah tempat yang paling nyaman dan aman untuk perempuan dan anak-anak. Masyarakatnya sangat toleran, open minded, dan senang bergotong-royong. Jadi, jangan pindah dari Jatim, ya ibu-ibu,”  ujar Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo saat membuka Hari Ibu, Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN), dan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tingkat Provinsi Jawa Timur yang mengambil tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia yang bebas dan kekerasan terhadap perempuan dan anak, pedagangan orang dan kesenjangan akses ekonmi terhadap perempuan” di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (28/12).

Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim mengatakan, keberhasilan meraih APE karena pihaknya berkomitmen untuk memajukan PUG di Jatim. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya Perda No. 3 Tahun 2014 tentang RPJMD 2014-2019 Prov. Jatim pada visi misi salah satunya pada strategi pembangunan pengarusutamaan gender dan indeks kinerja utama.

“Seluruh pengambil keputusan di tingkat stakeholder, lanjutnya, mengimplementasikan pengarusutamaan gender ke dalam program dan kegiatan pembangunan pada semua sektor seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan politik” kata Pakde Karwo yang pada kesempatan itu didampingi sang istri, Dra. Hj. Nina Kirana Soekarwo, M.Si.

Tak hanya itu, seluruh pengambil keputusan di tingkat stakeholder telah mengintegrasikan isu gender ke dalam dokumen pembangunan yang dimulai dari perencanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi. Kemudian didukung pula oleh kultur pembangunan yang sudah matang.

“Ini semua tidak terlepas dari pendahulu-pendahulu kami. Para gubernur sebelumnya, masyarakat, tokoh masyarakatnya luar biasa. Koordinasi masyarakat dan pimpinan daerahnya juga sangat bagus, kami senantiasa mengkoordinasikan seluruh elemen masyarakat dengan pimpinan daerah dibidang pengarusutaman gender” ujarnya.

Berkat upaya-upaya tersebut, Jatim berhasil menjadi yang terbaik tingkat nasional selama sepuluh tahun terakhir (2006-2016) di bidang PUG yang ditandai dengan sepuluh penghargaan APE di periode tersebut. Penghargaan APE tertinggi, yakni kategori Mentor berhasil diraih Jatim pada tahun 2014 dan 2016.

APE adalah penghargaan sekaligus pengakuan pemerintah atas komitmen dan peran dari pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang telah melaksanakan tiga dimensi operasional Pembemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Adapun tiga dimensi yang dimaksud antara lain pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak, pemenuhan hak anak

Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Mentor Tahun 2016 diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla kepada Pakde Karwo di Istana Wapres RI, Jakarta, Rabu (21/12) lalu.

Terkait Hari Kesetiakawanan Sosial (HKSN), Pakde Karwo juga bersyukur dan berbangga karena Jatim juga meraih penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial (SLKS) yang disematkan langsung oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo kepada Pakde Karwo dalam peringatan HKSN Tingkat Nasional Tahun 2016 yang berlangsung di Stadion Sanaman Mantika, Jl. A. Yani, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Selasa (20/12) lalu.

 

 

Satyalancana Kebaktian Sosial adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan oleh Presiden sebagai penghargaan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang telah berjasa dalam lapangan perikemanusiaan pada umumnya atau dalam suatu bidang perikemanusaiaan pada khususnya

Menurut Pakde Karwo, penghargaan SLKS ini menandakan bahwa kerja keras seluruh stakeholder, baik itu pemerintah, DPRD, Polisi, TNI, swasta, LSM, dan masyarakat dalam berjuang demi kemanusiaan serta meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Jatim telah berjalan dengan baik.

Terkait Hari Disabilitas Internasional (HDI), Pakde Karwo mengungkapkan bahwa pemerintah senantiasa memperhatikan kaum disabilitas. Hal ini dibuktikan dengan tersedianya fasilitas bagi kaum disabilitas di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Jatim. Bahkan mereka juga diberdayakan dan dapat mencari kerja.

“Dalam setiap pameran yang diselenggarakan pemerintah, kami selalu menampilkan karya-karya dari penyandang disabilitas. Adapun pengusaha UMKM di Jatim yang seluruh karyawannya penyandang disabilitas. Ini bukti komitmen kami untuk memberikan hak yang sama kepada mereka” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia yang juga merupakan Wakil Ketua Bhayangkari Polda Jatim, Ibu Wisnu Gatot Subroto mengatakan, acara ini bertujuan untuk mengingatkan pentingnya eksistensi peran peremppuan dalam berbagai sektor pembangunan. Kemudian juga memberi pengaruh positif bagi cara pandang masyarakat untuk lebih menghargai hak-hak perempuan.

“Kami juga berharap acara ini dapat mendorong meningkatknya peran kesetaraan peran perempuan dan laki-laki dalam mengisi kemerdekaan dan mewujudkan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perempuan dan laki-laki punya kesempatan yang dan tanggung jawab yang sama untuk memajukan Indonesia” katanya.

Sedangkan Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Jatim, bertujuan untuk tersosialisasikannya hak-hak penyandang disabilitas, meningkatnya pemahaman, kepedulian, dan keberpihakan negara dan masyarakat dalam menciptakan dan pemberadayaan penyandang disabilitas melalui UU Disabilitas dan mewujudkan pembangunan yang inklusif.

Pada kesempatan itu, diberikan pula penghargaan kepada mereka yang berprestasi dalam bidang PUG. Diantaranya penghargaan Pelaksana terbaik KB Award (Juara 1: Kab. Ngawi, Juara 2: Kab. Pacitan, dan Juara 3: Kab. Ponorogo).  Lalu Penghargaan terbaik Kecamatan Sayang Ibu (Juara 1: Kec. Konengan, Kab. Malang, Juara 2 : Kec. Taman, Kota Madiun, dan Juara 3: Kec. Tempusari Kab. Lumajang). Lalu Penghargaan Karang Wredha Berprestasi (Karang Wredha Kec. Kanigoro, Kab. Blitar, Karang Wredha Wijaya Kusuma, Kec. Blimbing Kota Malang, Karang Wredha Marzuki Waras, Kec. Dlopo, Kab. Trenggalek, Karang Wredha Wisma Kec. Lawang, Kab. Malang dann, Karang Wredha Rias, Kab. Mojokerto). Lalu Penghargaan KORPRI Teladan 2016 (Dwi Purwanti dari KORPRI Jatim), dan pemberian bantuan secara simbolis kepada Disabilitas dan PMKS (Puji Santoso berupa kursi roda, Elok Aprilia dari Kota Malang berupa alat bantu pendengaran, Lalu Titania Ramadhan dari Surabaya  berupa bingkisan sembako) Lalu bantuan kepada PMKS (Mustofa penjaga TMP Surabaya).

Hadir pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Akhmad Sukardi beserta istri, Bu Pangdam V/Brawijaya beserta Pak Pangdam, Bu Gubernur AAL bersama Pak Gubernur AAL. Bu Wakapolda dan Pak Wakapolda, para pengurus ogranisasi perempuan, Bhayangkari, Jalasenastri, Dharma Wanita Persatuan, dan BKOW.  (**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *