SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo memaknai semangat kepahlawanan dengan bertarung dalam pasar internasional. Bertarung di sini artinya tidak hanya menjadi pasar, tetapi ikut andil dan berkompetisi dalam pasar internasional.
“Yang membuat semangat itu adanya tantangan karena banyak negara yang membuat tantangan. Jangan sampai kita menjadi pasar terhadap produk-produk luar negeri. Jadi kalau mau maju, tantangan kita yakni mengembangkan produksi yang kita punyai dan bertarung dalam pasar internasional,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim menjawab pertanyaan wartawan seusai menjadi Inspektur Upacara (Irup) Peringatan Hari Pahlawan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 di Halaman Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (10/11) pagi.
Ia menjelaskan, untuk mampu bertarung dalam pasar internasional, negara dan pemerintah harus memberikan kemampuan dan dorongan agar bisa bertarung atau berkompetisi lebih baik. Salah satu yang bisa dilakukan pemerintah yakni meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM). Sedangkan basis yang digunakan untuk memperkuat pertarungan di pasar internasional yakni dengan memperkuat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Sementara dalam Amanat Menteri Sosial yang dibacakan Pakde Karwo dikatakan, peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan mentransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan. Mentransformasikan keberanian melawan penjajah menjadi inspirasi mengusir musuh bersama bangsa saat ini antara lain kemiskinan.
Selanjutnya, transformasi kecerdikan para pahlawan dalam mengatur strategi, menjadi inspirasi rakyat Indonesia untuk melakukan inovasi cerdas memperkuat daya saing bangsa dalam pergaulan dunia.
Karena itu, peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara, namun harus sarat makna. Bukan hanya sebagai prosesi, namun substansi setiap peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal ini penting karena nilai kepahlawanan bukan bersifat statis namun dinamis, bisa menguat bahkan dapat melemah. Untuk itu, seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan harus menjadi energi dan semangat baru mewarisi nilai kejuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia” kata Pakde Karwo saat membacakan Amanat Menteri Sosial.
Makna Hari Pahlawan Bagi Bude Karwo, Sebagai Empowering Kaum Perempuan
Sementara itu, Ketua TP PKK Prov. Jatim Ny. Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si mengatakan, peringatan Hari Pahlawan dimaknai sebagai semangat memberdayakan (empowering) bagi kaum perempuan khususnya di bidang ekonomi. Kaum perempuan itu sangat hati-hati / prudent. Sehingga dengan menggerakkan kaum perempuan maka bisa ikut menyejahterakan keluarga.
“Ini perjuangan perempuan untuk mengangkat ekonomi. Jadi pemberdayaan perempuan itu sudah dilakukan dengan memberikan modal yang bisa menumbuhkan kaum perempuan untuk berkembang dengan home industry atau UMKMnya,” jelas Bude Karwo sapaan isteri Gubernur Jatim.
Dijelaskan, TP PKK Prov. Jatim sepakat dengan Gubernur Jatim membuat Kopwan yang pada tahun 2011 itu sudah menjadi 8.506 unit. Dikarenakan ada penggabungan (merger) desa/kelurahan di Jatim, jumlah Kopwan menjadi 8.501 unit.
“Alhamdulillah seluruh desa/kelurahan di Jatim sudah terbentuk Kopwan. Kopwan ini diharapkan terus bisa berkembang dan menggerakkan perekonomian Jatim,” harapnya.
Upacara Peringatan Hari Pahlawan Provinsi Jatim Tahun 2018
Upacara memperingati Hari Pahlawan tersebut diikuti oleh satu unit Korps Musik Satuan Polisi Pamong Praja Prov. Jatim, satu kompi Gabungan Wan TNI / Polwan, 1 kompi Taruna Akademi Angkatan Laut, 1 kompi TNI Angkatan Darat, 1 kompi TNI Angkatan Laut, 1 kompi TNI Angkatan Udara, 1 kompi Polri, 1 kompi Gabungan Polisi Pamong Praja dan Linmas Kota Surabaya, 1 kompi Gabungan Korpri Badan Pendapatan Daerah Prov. Jatim, Dinas Perhubungan dan LLAJ Prov. Jatim, dan Dinas Pendidikan Prov. Jatim, 1 kompi Gabungan Mahasiswa Politeknik Pembangunan, Politeknik Pelabuhan, Universitas Bhayangkara, dan Universitas Hang Tuah Surabaya, 1 kompi SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya, 1 kompi Pramuka, dan 1 kompi Gabungan Ormas Bela Negara, Tagana dan Taruna.
Pasukan upacara dipimpin Komandan Upacara Letkol Marinir Kusno Eko Haryanto yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Arhanud 2 Marinir Pasmar 2, dan sebagai Perwira Upacara Mayor Laut Pelaut Suherman yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Staf Sub Garnisun 0829 Bangkalan.
Selaku pembaca teks Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945 adalah Revanda Hera Sandooval siswi SMA Trimurti Surabaya, pembaca pesan-pesan pahlawan dan kata-kata mutiara yakni Nicole Yong siswi St. Louis 1 Surabaya dan Tengku Naufal Adam A. siswa SMKN 7 Surabaya. Sedangkan sebagai pembaca doa H. Achmad Zuhri, S.Ag, M.Si yang sehari-hari sebagai Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jatim.
Di mimbar kehormatan, nampak hadir Istri Gubernur Jatim Dra. Hj. Nina Soekarwo, MSi, Sekdaprov Jatim Dr. Ir. Heru Tjahjono, MM beserta istri, jajaran Forpimda Jatim beserta istri, pejabat, dan mantan pejabat di lingkungan Pemprov Jatim.
Peringatan Hari Pahlawan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 bertema “Semangat Palawan di Dadaku” ini juga dimeriahkan oleh paduan suara sebanyak 400 peserta merupakan gabungan pelajar dari SMAN 9 Surabaya SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo, serta mahasiswa-mahasiswi Universitas Hang Tuah Surabaya, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Paduan suara diiringi dengan iringan 15 pemusik yang tergabung dalam Group Consanance Orkestra di bawah binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim.
Seusai rangkaian acara pokok, Pakde Karwo yang didampingi Bude Karwo, Sekdaprov Jatim beserta Istri menyerahkan tali asih kepada 400 pejuang perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan. Peringatan Hari Pahlawan Prov. Jatim Tahun 2018 diakhiri dengan penampilan Kolaborasi Seni Operet Pahlawan di Dadaku. (rr)