Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo menyatakan, TNI merupkan salah satu alat keamanan negara, terlebih jika TNI selalu bersama rakyat agar menghasilkan kekuatan keamanan negara yang solid. Pernyataan itu disampaikan usai menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke 71 bertetema ‘Bersama rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian’ di lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya, Rabu (5/10).
Ia menjelaskan, TNI harus mengingat kembali jati dirinya sebagai tentara, pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. Sejarah telah mencatat, bahwa TNI dilahirkan dari rahim rakyat. Salah satu tokoh pejuang nasional yang besar dari rakyat yakni Jendral Sudirman menyatakan, hubungan TNI dan rakyat bagaikan ikan di dalam air. Artinya, ikan tidak akan hidup jika tidak ada air. Sama halnya dengan peran TNI, dimana rakyat yang mengandung, merawat dan membesarkan TNI hingga seperti saat ini.
TNI, lanjut Pakde Karwo sapaan akrabnya memiliki peranan sangat besar dalam menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apabila pertahanan kuat, stabilitas terjaga, maka pembangunan berjalan baik. Kondisi pertahanan dan stabilitas yang terjaga dan berjalan baik bermuara pada kesejahteraan rakyat.
Pakde Karwo mengingatkan, peran TNI bersama pemerintah dan masyarakat Jatim telah berlangsung positif. Di Jatim, peranan TNI bersama pemerintah dikenal sebagai segitiga besi. Segitiga besi diistilahkan dengan keamanan dan kenyamanan, pembangunan dan kesejahteraan rakyat berjalan beriringan serta berkesinambungan.
“Sesuai dengan kesepakatan bersama dengan Forkopimda yang diistilahkan di Jatim sebagai Segitiga Besi dengan menempatkan keamanan dan kenyamanan, pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat telah menjadi suatu pondasi bagi pembangunan di Jatim,” ungkapnya.
Ia menambahkan, TNI bersama rakyat menjadi kekuatan militer yang hebat, disegani serta diperhitungkan oleh negara-negara lain di dunia. Selain itu, di dalam darah TNI mengalir jatidiri sebagai tentara pejuang. Sebagai tentara pejuang, TNI dituntut harus memiliki semangat pejuang dan pantang menyerah guna mewujudkan Indonesia berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
TNI yang bertugas menjaga ketahanan negara memiliki peranan penting untuk bersama-sama pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat. Salah satu peranan yang nyata adalah pengendalian terhadap kelangkaan kebutuhan pangan hingga pupuk yang terjadi di masyarakat. Pemprov Jatim bersama TNI telah bahu membahu membantu masyarakat dalam merenovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), membangun sarana dan prasarana infrastruktur. Peranan ini, menjadikan TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan.
“Kita bangga, kepada prajurit TNI yang profesional serta memiliki sikap kesiapsiagaan dimanapun bertugas. Mari kita jaga keutuhan dan kekompakan TNI. Jagalah terus kemanunggalan TNI degan rakyat. Karena bersama rakyat itulah TNI kuat. Pegang teguh saptamarga dan sumpah prajurit. Jadilah TNI yang berjuang dan dicintai serta mencintai rakyat,” tegasnya.
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana mengatakan, bahwa HUT TNI ini hakekatnya merupakan salah satu bentuk laporan pertanggungjawaban kepada rakyat atas pembangunan kekuatan TNI yang telah dan sedang dilaksanakan.
Ia menegaskan, bahwa kekuatan TNI sejatinya yakni bersandar kepada rakyat. Rakyatlah bentuk aplikasi pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi bangsa. “Kebersamaan dan kedekatan TNI-rakyat ini merupakan inti dan pusat kekuatan dari sistem pertahanan semesta yang kita anut. Segenap prajurit hingga PNS TNI dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi. Tindakan negatif sekecil apapun dapat menganggu bahkan merusak jati diri TNI sebagai tentara rakyat, pejuang dan tentara profesional,” tutupnya. (**)