JAKARTA, britalima.com – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mengusulkan untuk meningkatkan daya saing industri dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan publik yang mudah. Agar pelayanan publik berjalan dengan mudah dapat dilakukan dengan online system dan multiple channel.
“Akses pelayanan mudah dengan online sistem dan multiple channel, maka masalah perijinan dapat teratasi. Daya saing industri pun dapat tercapai,” ujar Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim di hadapan para CEO beberapa perusahaan seperti Garuda Food, Polytron, Pan Brother, Toyota Manufactur Indonesia pada Lunch Discussion With CEO Kompas100 CEO Forum di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (23/10).
Ia menjelaskan, dengan pelayanan publik yang mudah, maka tidak akan terjadi pungutan liar (pungli). Selain itu, jika suatu pemerintahan ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, syaratnya dengan memberikan pelayanan publik yang baik. Tak itu saja, terdapat beberapa syarat lain untuk mencapainya, yaitu pelayanan yang harus transparan, terukur, serta memiliki jiwa kepemimpinan, serta didukung sistem teknologi informasi.
Selain itu, Presiden harus membuat keputusan untuk mengambil alih dalam pengembangan industrialisasi. Penyampaian regulasi terutama hal mendasar terkait industrialisasi bisa disampaikan di bawah kewenangan Presiden. Tujuannya agar tidak terlalu banyak yang mengurus aturan-aturan di Indonesia.
Lebih lanjut disampaikannya, terkait dengan peraturan dan pungutan itu lebih pada problem struktural. Karena itu Presiden bisa mengambil alih kelembagaan seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian itu seharusnya bisa dijadikan satu.
“Jadi sebetulnya perlu dilakukan restrukturisasi public policy yang serius. Ini sebetulnya kata kunci yang perlu dilakukan. Perlu adanya very strong political will dari Presiden untuk mengatur,” tegasnya.
Usulkan Pelaku Industri Jadi Second Opinion Bagi Presiden
Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo juga mengusulkan para pelaku usaha industri bisa menjadi second opinion bagi Presiden RI, utamanya dalam mengembangkan dan memperbaiki industri di Indonesia. Karena pelaku industri itu sendiri yang telah merasakan dan melakukan pengembangan industri di Indonesia. “Tim untuk memberikan opini jangan diberikan kepada birokasi. Harus diberikan para pelaku industri untuk melakukan perbaikan,” kata orang nomor satu di Jatim.
Pada kesempatan yang sama, CEO Garuda Food Hardianto Atmadja, mengapresiasi Pakde Karwo yang telah memberikan kemudahan bagi industri di Jatim terutama penyediaan gas bagi perusahaannya. “Terima kasih Pakde Karwo, karena hanya di Jatim yang tersedia gas untuk pabrik makanan coklat produksi perusahaan kami,” ujarnya sambil menjelaskan rahasia perusahaan dan berdaya saing agar bisa bertahan, harus ada tiga hal yang dibangun yakni inovasi, branding dan network atau visibility di pasar.
Sementara itu, Managing Director PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Hariono mengatakan, yang terpenting dalam meningkatkan daya saing di industri yakni inovasi. Di bisnis teknologi itu kunci suksesnya terus berinovasi.
Selain dua petinggi perusahaan nasional, juga hadir dalam pertemuan tersebut CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, Vice CEO PT. Pan Brother Anne patricia sutanto, Presiden Direktur PT. Toyota Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono, Direktur PLN Supangkat Iwan Santoso, CEO Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat. (rr)