SITUBONDO, beritalima.com – Dua perahu nelayan tradisional jenis Payangan berjumlah 7 orang asal Desa Jangkar Kecamatan Jangkar Situbondo, dilaporkan hilang saat melaut di perairan jangkar, dilaporkan hilang sejak kemarin Rabu mencari ikan kedaerah takat emas 14 mil dari bibir pantai mimbo Banyuputih atau sekitar 3 jam perjalanan dari Syah bandar jangkar, sampai saat ini yang bersangkutan belum juga kembali ke rumahnya.Kamis (26/01).
Hilangnya dua perahu nelayan bermula dari keresahan keluarga yang sampai pukul 07.00 WIB hari kamis atau keesokan harinya, dua kapal nelayan tersebut belum juga pulang,
Seorang saksi Tomo (45) warga kp. Masjid desa Jangkar mengatakan, sekitar pukul 19.00 wib rabu 25/01 semalam saat sama – sama melaut dirinya bertemu korban Muhammad pemilik perahu ” AMIRA” meminta tolong untuk ditarik kepinggir besok pagi karena mesin rusak.
“Saat itu saya sedang mancing dan berlabuh menggunakan jangkar, kemudian saya tidur, tapi saat bangun di pagi hari, perahu milik pak Muhammad sudah tidak ada, karena ombak besar perahu saya tidak mungkin mencari saya pulang dan menanyakan pada nelayan lain apa perahu ” Amira” sudah pulang ternyata belum,”Ujar Tomo panik.
Kepanikan keluarga korban semakin menjadi saat keluarga dari Perahu “Madura” juga melaporkan belum pulang dari melaut, selanjutnya keluarga korban mendatangi syahbandar Pelabuhan jangkar untuk melaporkan kejadian tersebut, nama – nama nelayan yang dilaporkan hilang yaitu Perahu payangan “Amira” Muhammad (48 ) pemilik perahu, Agus Wari (25) dan Tayo ( 60) kesemuanya warga Kp. Pasar nangka RT/RW 01/02 Desa/ kecamatan Jangkar Situbondo.
Sepupu Korban Buridin (58) Mengatakan selain melakukan pelaporan ke pihak Syahbandar, upaya pencarian juga dilakukan bersama aparat menggunakan Kapal kayu jenis Gardan milik H. MASRUF nelayan jaring cantrang asal jangkar, dengan ABK 6 orang,”Pencarian juga dilakukan oleh nelayan jangkar sendiri karena petugas dan speedboat milik petugas masih belum ada kejelasan,”Ucap Buridin kecewa.
Sampai berita ini diturunkan pencarian oleh warga nelayan jangkar masih dilakukan, sementara Kepala Syahbandar Jangkar Masih belum bisa dihubungi.
(JOE).