Caption foto salah satu prajurit sagas pantas 516/cy mengajarkan warga dalam membuat makanan pokok dari ubi
JAYAPURA, berita lima.com-satuan tugas pam perbatasan Batalyon Mekanis 516/cy selama tiga Bulan bertugas berhasil merebut hati masyarakat yang hidup di daerah perbatasan PNG-RI. (Senin/3/10) Dansatgas Yonmek 516/Cy Letkol Inf Lukman Hakim yang di temui di Pos Kotis mengatakan,selama kurang lebih tiga Bulan bertugas keberadaan kami telah di terima dengan baik oleh masyarakat perbatasan.dengan terapkan 3S, maka dengan sendirinya masyarakat menerima bahkan dekat dengan kami. “Dengan menerapkan senyum, sapa, salam kepada setiap warga yang ini membuat keakraban dan kedekatan antara prajurit dan masyarakat dengan cepat terjalin baik, “katanya Menurutnya, dengan kedekatan inilah banyak kegiatan yang di lakukan sudah banyak di ikuti bahkan di terapkan di masyaraka. Dan itu di terima dengan baik oleh mereka. “Selama ini kita telah banyak melakukan beragam kegiatan seperti ,mengajarkan beragam kerajinan tangan, mengayam, membuat bakiak, hingga mengajarkan membuat makanan dari bahan pokok seperti ubi-ubian,dan ini di ikuti oleh warga dengan antusias yang begitu besar”ungkapnya Selain itu Lukman juga menegaskan kepada seluruh jajaran prajuritnya untuk tidak melakukan tindakan emosional kepada masyarakat ,tetapi lebih kepada pendekatan 3S.dan alhasil sekarang ini masyarakat sudah jatuh hati dengan keramahan dari prajurit asal kodam V Brawijaya, Surabaya Jawa Timur. “Saya selalu tegaskan dan ingatkan kepada para prajurit agar hindari dari cara emosional, dan jika ada anggota saya yang melakukan perbuatan tersebut akan saya tindak secara tegas, “ucapnya Ia berharap ,agar kedepanya masyarakat bisa lebih akrab lagi dan tidak perlu takut akan keberadaan kami para prajurit. Karena kami di sini hadir untuk membantu masyarakat tentunya dengan hati. “Masyarakat tidak perlu takut kepada kami, kami di sini akan membantu sebisa dan semampu kami. Dan terima Kasih atas kepercayaan masyarakat kepada kami dan tentunya akan kami jaga dengan baik hingga massa penugasan kami usai di Papua. “Pungkasnya (res)