Pandemi Covid 19 Diusulkan Masuk Kurikulum, Ning Lia: Fokuskan Pada Esensi Pendidikan

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Usulan Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono agar Pemkot Surabaya bersama Dinas Pendidikan Surabaya mengajarkan protokol kesehatan sejak dini, dan jika perlu edukasi tentang Pandemi Covid-19 dimasukkan ke dalam kurikulum atau ekstra kurikuler, ditanggapi khusus oleh seorang pakar Pendidikan Ning Lia Istifhama.

Menyampaikan secara virtual pada 3/9, putri tokoh NU KH. Masykur Hasyim tersebut menandaskan agar kurikulum di sekolah tidak dicampur adukkan dengan apapun yang tidak menjadi esensi Pendidikan.

“Berbicara kurikulum, Mendikbud sudah sampaikan sejak 2020 lalu bahwa ada penyederhanaan kurikulum agar proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak menjadi beban bagi semua pihak, baik siswa, orang tua, maupun tenaga pendidik. Namun, sudah sangat tegas bahwa penyederhanaan tersebut fokus pada esensi pendidikan dan psiko sosial.”

Aktivis perempuan tersebut menjabarkan makna esensi dalam Pendidikan.

“Esensi pendidikan selain pendistribusian ilmu atau sharing knowledge, juga sebagai pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Dalam hal ini, bagaimana character building terbangun dan dibangun tidak lepas dari Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) bangsa ini.”

Tokoh Millenial Literasi Jatim tersebut kemudian menjelentrehkan isi dari sila Pancasila, yaitu: yaitu (1) Ketuhanan yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, dan (5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

“Ada aspek sosial dalam sila Pancasila. Ini jangan sampai dikaburkan karena kondisi temporal. Dalam hal ini, jangan sampai aspek psiko sosial atau yang sifatnya karakter modal sosial, tergerus dan hilang karena observasi yang kurang holistic terhadap situasi saat ini. Sebagai contoh, jangan sampai Pandemi menjadikan alasan suburnya sikap individualisme.”

“Dengan begitu, jika persoalan Pandemi Covid 19 dimasukkan kurikulum, maka secara logika sangat susah menemukan benang merahnya. Jika kurikulum terkait penguatan Kesehatan yang diselenggarakan, itu sangat baik. Dan ini kan sudah jalan sejak lama melalui pelajaran tematik di tingkat SD maupun biologi di tingkat SMP. Secara sederhana, jangan bikin sesuatu hal baru yang kurang esensi sedangkan sebelumnya sudah ada pembelajaran tentang hal itu (kesehatan). Tinggal sekarang bagaimana ilmu semakin diperkuat setelah ada izin PTM Terbatas setelah gencarnya vaksinasi,” tegasnya. (red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait