Panen Perdana Progam Upsus Pajale 2017 Di Bireuen

  • Whatsapp
Prosesi pelaksanaan Panen upaya khusus Padi, jagung dan Kedele (Upsus Pajale) 2017 di Areal Program Pengembangan Industri Benih Varietas IPB-3S Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Peudada Bireuen. ( Abdullah Peudada)

Produktivitas Rata-Rata 8 Ton Perhektar

BIREUEN,ACEH,Beritalima – Panen perdana progam Upsus Pajale 2017 benih varietas IPB-3S di areal persawahan Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP) Peudada Kabupaten Bireuen Rabu (20/9) menghasilkan produktivitas rata-rata 8 Ton Perhektar
Panen rangkaian progam upaya khusus Padi, jagung dan Kedele (Upsus Pajale) 2017 untuk wilayah Bireuen percontohannya dipusatkan di Areal Program Pengembangan Industri Benih Varietas IPB-3S Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Peudada,Bireuen.
Acara tersebut turut dihadiri Bupati Bireuen,H Saifannur,S.Sos, Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh, Drs Hasanuddin Darjo, MM, Rektor IPB Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Hidup, Ir Mukti Sarjono, M.Sc, Direktur Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, dan Kadis Pertanian dan Peternakan Bireuen, Ir Alie Basyah, M.Si.
Progam Upsus Pajale 2017 di Areal Program engembangan Industri Benih Varietas IPB-3S Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Peudada,Bireuen adalah hasil kerjasama Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Dinas Pertanian Bireuen, Kodim 0111/Bireuen dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Bupati Bireuen, H Saifannur S.Sos mengharapkan semua pihak termasuk Rektor IPB Bogor untuk memberikan kesempatan kepada petani Bireuen untuk menjadi lumbung padi di Aceh bahkan untuk Sumatera Utara dengan mengedepankan masyarakat. Sebab dengan sejahteranya petani itu juga sudah merupakan keberhasilan pemerintah
“Kita perlu memberikan kesempatan kepada putra daerah agar mereka menjadi penyedia benih untuk kebutuhan petani, bukan hanya dipasok oleh perusahan tertentu saja (BUMN).
“ Saya pengusaha, jika diminta memasok bibit insyaallah mampu dan bisa mewujudkannya, tetapi jika itu saya lakukan apa kata dunia . Bupati Bireuen masih juga menjadi usaha tani,” sebutnya.
Selain itu H Saifannur juga meminta Kadis Pertanian Bireuen untuk lebih memperhatikan prosesi perjalanan geliat kaum tani dan jangan macam-macam. “ Mari kedepankan kesejahteraan masyarakat tani dengan mengutamakan menyangkut kebutuhan para petani bukan meminta mereka untuk melayani kita. ” Harap Bupati H Saifannur.
Sementara Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc menyebutkan, hasil pengembangan padi , tidak hanya menghasilkan padi tipe baru, tetapi telah bergulir ke varietas baru.
Jenis padi fotosintetis tinggi, bulirnya bisa mencapai 300 bulir dan umumnya padi varietas lainnya hanya 120-200 bulir.
Untuk itu penanaman padi tipe baru ini harus diperhatikan jarak tanam tidak boleh terlalu rendah dan menanggunakan syarat-syarat budi daya, syarat tanamnya.
Walaupun tidak jarang jenis padi ini juga terkenan hama dan wereng, namun ternyata cukup tahan juga. Produksinya bisa mencapai 10-11 ton per hektar dengan produktivitas rata-rata 8 ton per hektar,” katanya.
“ Pihak IPB menyerahkan benih padi tersebut kepada Gubernur Aceh secara simbolis pada acara Dies Natalis IPB, 6 September 2017 lalu. Ternyata, di Bireuen hari ini malah sudah bisa dipanen,” papar Rektor IPB.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bireuen, Ir Alie Basyah, M.Si berterima kasih kepada Rektor IPB Bogor, yang telah memilih Bireuen untuk pengembangan varietas padi serta Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh dan semua pihak lainnya yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta kepada Rektor IPB Bogor, yang telah memilih Bireuen untuk pengembangan varietas padi. (Abdullah Peudada)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *