Penugasan Misi Perdamaian Dunia yang baru saja kalian selesaikan, tidak berhenti sampai di sini dan bahkan akan terus ditingkatkan, baik kapasitas maupun kualitasnya. Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada upacara penyambutan Satgas Heli TNI Konga XXXVIII-A/Minusma (Multidimensional Integrated Stabilization Mission in Mali) di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (14/11/2016).
Panglima TNI : Tingkatkan Terus Kapasitas dan Kualitas TNI dalam Misi Perdamaian PBB
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, tidak ada yang lebih membahagiakan dan membanggakan bagi setiap Panglima ataupun Komandan ketika menyambut dan menerima kembali para prajuritnya dari medan tugas operasi dengan membawa keberhasilan.
“Demikianlah yang saya rasakan pada saat ini, perasaan yang sama juga dirasakan oleh kita semua yang hadir di sini, sungguh amat bangga kepada kalian. Secara umum, kalian dinilai ‘berhasil’ dalam mengemban tugas negara yang dipercayakan dunia dalam melaksanakan misi perdamaian di Republik Mali,” ujarnya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa, peran TNI misi perdamaian dunia merupakan wujud implementasi dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan melaksanakan politik luar negeri bagi Indonesia. “Misi perdamaian merupakan salah satu dari tugas pokok TNI dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia dan peningkatan kerja sama internasional yang ditujukan untuk mengoptimalkan pencapaian kepentingan nasional,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menjelaskan bahwa Misi Perdamaian bukan hanya untuk turut aktif dalam menjaga perdamaian dunia seperti yang diamanatkan UUD 1945, akan tetapi memiliki nilai atau tujuan, antara lain peningkatan citra bangsa Indonesia di dunia internasional, yang diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia; dan sebagai bentuk show of force, yang diharapkan dapat menimbulkan efek cegah tangkal atau deterent effect demi kepentingan nasional; serta dapat meningkatkan kemampuan lobi pemerintah Indonesia guna meningkatkan bargaining position (posisi tawar) dalam percaturan politik dunia internasional.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa, pencapaian secara kuantitas dan kualitas melalui misi perdamaian diharapkan dapat bernilai guna bagi peningkatan kemampuan TNI pada misi perdamaian selanjutnya. “Saya berharap sekecil apapun pengalaman dan pengetahuan selama dalam penugasan misi perdamaian di Republik Mali, untuk selalu diingat, dicatat dan dievaluasi bagi kepentingan penugasan misi perdamaian lain ke depan,” ujarnya.
“Dengan meningkatnya kapasitas dan kualitas TNI, tentunya akan mengangkat derajat dan martabat Indonesia di mata dunia internasional terutama dalam hal misi perdamaian, sehingga dapat mengembangkan peran positif dalam lingkup operasional dan manajerial dimanapun misi perdamaian dunia yang diselenggarakan oleh PBB,” tutur Panglima TNI.
Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, hal tersebut merupakan tantangan yang kita hadapi ke depan dan kita yakin bahwa kita memiliki obsesi untuk menghadapi semua tantangan dengan capaian hasil yang baik. “Kesemuanya itu dapat kita capai, jika kita bersama-sama selalu berbuat yang terbaik untuk TNI, masyarakat, bangsa dan negara,” tegasnya.
Mengakhiri amanatnya Panglima TNI menyampaikan atensi dan harapan, sebagai berikut : Pertama, senantiasa mensyukuri atas setiap apa yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, karena rasa syukur itu akan melahirkan keikhlasan dalam setiap pelaksanaan tugas yang diembankan oleh negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, manfaatkan setiap pengalaman tugas yang telah kalian miliki, sekecil apapun itu, untuk menempa dan meningkatkan kualitas diri, pengetahuan dan keterampilan guna mencapai kesuksesan dalam penugasan ke depan.
Ketiga, laksanakan proses konsolidasi dengan sebaik-baiknya. Selesaikan tugas akhir, kegiatan administratif, serta inventarisasi perlengkapan dan alat peralatan, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik menyangkut bidang personel, materiil maupun anggaran; dan Keempat, segera menyesuaikan diri dengan lingkungan satuan masing-masing. Tunjukkan kualitas dan identitas sebagai prajurit yang matang dengan pengalaman serta wawasan yang luas guna pelaksanaan tugas berikutnya.