Indonesia sebagai negara yang multikultural dan kaya budaya merupakan aset bangsa yang perlu dirajut, digali, dilestarikan dan dikembangkan. Untuk itu, TNI sebagai salah satu bagian dari komponen bangsa selain bertugas menjaga kedaulatan NKRI juga ikut bertanggung jawab melestarikan keragaman budaya nusantara.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. di hadapan awak media usai membuka Gebyar Karya Pertiwi & Military Attache Spouse Cultural 2018 dengan tema “Menuju Wirausaha Mandiri Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga”, di Balai Sudirman, Jl. Dr. Saharjo No. 268, Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2018).
Panglima TNI mengatakan bahwa acara Gebyar Karya Pertiwi yang diprakarsai oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto digelar dalam rangka memperingati HUT TNI ke-73 tahun 2018 dan akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 6 s.d. 8 September 2018 di Balai Sudirman.
Selanjutnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa Gebyar Karya Pertiwi bertujuan menggali potensi keterampilan Prajurit TNI dan keluarganya, serta meningkatkan dan mengembangkan wirausaha Prajurit TNI dan keluarganya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga Prajurit TNI.
“Harapan yang dicapai pada acara Gebyar Karya Pertiwi agar lahir motivasi dan kreativitas kewirausahaan dikalangan masyarakat pada umumnya dan khususnya di lingkungan keluarga Prajurit TNI, sehingga dengan usaha mandiri mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
Menurut Marsekal Hadi Tjahjanto, dengan tema menuju wirausaha mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga diharapkan istri Prajurit TNI ikut berperan aktif menghidupi keluarga ketika sang suami sedang bertugas. “Tema ini mengandung unsur Revolusi Mental dan juga meningkatkan kesejahteraan prajurit dan kemampuan istri prajurit untuk berkarya, sehingga kita angkat ini yang kita namakan Gebyar Karya Pertiwi,” tuturnya.
Di sisi lain, Panglima TNI mengharapkan para prajurit dan istri bisa ikut ambil bagian dalam melestarikan budaya Indonesia, dimana istri prajurit TNI bisa memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki daerah di tempat tugas sang suami. “Budaya Indonesia memiliki keanekaragaman dan aset yang harus kita jaga. Semua itu meningkatkan harkat martabat bangsa,” katanya.
“Itu semua dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa dan militer sebagai representasi budaya dan peradaban bangsa serta kebudayaan dunia yang merupakan bagian dari upaya mengeksplorasi kekayaan yang kita miliki,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.