Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa ancaman bangsa Indonesia saat ini sudah semakin nyata, tidak bisa dipungkiri bahwa TNI-Polri adalah tonggak dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa saat ini.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI saat memberikan pembekalan kepada 729 orang Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri di GOR A. Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (24/7/2017).
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, ancaman nyata bangsa Indonesia adalah kompetisi global, antar negara yang berubah menjadi kompetisi antar manusia dalam bentuk migrasi lintas negara atau lintas benua untuk mencari kehidupan yang lebih baik. “Ini menjadi suatu peringatan dan harus kita waspadai karena Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang kaya akan sumber daya alam,” tegasnya.
“Bung Karno pernah mengatakan kekayaan alam Indonesia suatu saat akan membuat iri negara lain, demikian juga Presiden RI Ir. Joko Widodo mengatakan, kaya akan sumber daya alam justru bisa menjadi petaka bagi kita,” kata Panglima TNI.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengatakan bahwa untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara Republik Indonesia sepanjang masa kita harus menguatkan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. “Inilah yang harus kita jaga dan kuncinya adalah Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia,” ucapnya.
Panglima TNI juga menekankan kepada para Capaja TNI-Polri agar selalu memelihara komunikasi dan kerja sama yang solid, bangun solidaritas di dalam melaksanakan tugas di satuan masing-masing sehingga kedua institusi ini tidak mudah di adu domba. “Tugas kalian kedepan tidak makin ringan, untuk itu para Capaja TNI-Polri jangan mudah di adu domba oleh pihak-pihak tertentu. Apabila TNI-Polri tidak solid, Indonesia akan lemah dan mudah di pecah belah,” imbuhnya.
Panglima TNI menegaskan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengutip pernyataan Panglima Jenderal Soedirman yang mengatakan kuatkan persatuan, pegang teguh pendirian, berjuang terus di bawah satu komando dan wujudkan dalam mempertahankan kedaulatan serta kemerdekaan negara Republik Indonesia, supaya dapat bersyukur dan gembira yang abadi, sekali merdeka tetap merdeka, sekali di Proklamasikan tetap dipertahankan.
Disamping itu, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa sebagai generasi muda Pimpinan TNI-Polri yang memiliki masa pengabdian cukup lama harus mempunyai mimpi besar dan cita-cita yang tinggi. “Mimpimu itu bisa terwujud apabila selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Tuhan maha mengabulkan doa dan harus optimis apa yang diimpikan dan dicita-citakan bisa terwujud,” ujarnya.
“Jangan pernah putus asa, jangan pernah ada kata menyerah dan jangan cepat puas dengan ilmu yang telah didapat sekarang, teruslah belajar untuk mencari ilmu pengetahuan dari kehidupan alam semesta,” kata Panglima TNI.
Diakhir pembekalannya Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berpesan kepada seluruh Capaja TNI-Polri agar terus berjuang dan jangan pernah menyerah. “Saya titipkan bangsa dan negara kepadamu, wujudkan TNI-Polri yang solid dan kuat dalam mengawal bangsa untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang,” pungkasnya.
Sementara itu, menjawab pertanyaan awak media usai pembekalan Presiden RI kepada Capaja TNI-Polri, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan dalam pengarahan Presiden RI Joko Widodo bahwa Capaja TNI-Polri harus memiliki visi, berpikir strategis dan mengantisipasi perkembangan global yang akan datang. “Guna mengantisipasi perkembangan global tersebut, Perwira harus selalu belajar dan berpikir strategis serta selalu bersama rakyat, mengayomi dan melindungi rakyat karena tugas kedepan bukan semakin ringan,” ucapnya.
Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwa, di era globalisasi perubahan begitu cepat, contoh adanya tekhnologi robot, berbelanja tanpa uang (e-banking), ini semua landscape ekonomi, tekhnologi keamanan dan pertahanan.