Panglima TNI Jenderal TNI Gatot menegaskan bahwa kita semua sebagai warga negara Indonesia harus selalu waspada terhadap terjadinya konflik antar agama apalagi intern kaum muslimin, karena negeri ini yang membentuk adalah kaum muslimin.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI pada Sidang Senat Terbuka Akademik Universitas Muhamadiyah Sukabumi dalam rangka Milad ke-14, yang dihadiri oleh 1.500 orang, terdiri dari mahasiswa, FKPPI, Pemuda Pancasila, Pemuda Muhamadiyah, GP Ansor, Angkatan Muda Siliwangi, di Gedung Anton Soejarwo Stukpa Polri, Jawa Barat, Selasa (13/6/2017).
Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa, umat Muslim juga telah memberikan hadiah kepada Bangsa Indonesia dengan mengatakan, kalau tidak ada Kristen bukan Indonesia, kalau tidak ada Katholik bukan Indonesia, kalau tidak ada Hindu bukan Indonesia, kalau tidak ada Buddha bukan Indonesia dan kalau tidak ada Konghucu bukan Indonesia. “Ini semua harus kita pahami dan kita jaga bersama-sama,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa Presiden RI pertama Bung Karno pernah menyatakan, “Pancasila bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku dan bukan milik satu kelompok adat istiadat, tetapi milik kita semua, dari Sabang sampai Merauke,” ucapnya.
“Pancasila harus diamalkan, dikonkritkan dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta harus di aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan demikian kita akan mempunyai pondasi yang kokoh dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Menjawab pertanyaan para awak media tentang Gerakan Doa Bersama pada 17.17.17., Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo bahwa Sila Pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, agar diaplikasikan kembali mulai tanggal 17 Agustus pukul 17.00 tahun 2017.
“Itu semua, artinya bagi yang beragama Islam khusus para Hafiz Al-qur’an atau penghafal Al-Qur’an untuk Khataman bersama dan bagi yang beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu berdoa bersama selama 1 jam, mulai pukul 17.00 s.d.18.00 dengan tujuan berdoa agar Indonesia penuh kasih sayang, kalau semuanya melakukan kasih sayang seperti sifat Allah maka tidak ada keributan,” jelasnya.
Terkait masalah ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa mereka (ISIS) akan menyusun basis kekuatan di Asia Tenggara dengan mendirikan Islamic State Asia Tenggara (ISAT) di Zulu Filipina. “Ini semua sudah diprediksi enam bulan yang lalu, dan hal serupa pernah saya sampaikan pada kuliah umum di Universitas Indonesia tanggal 16 November 2016 tentang teroris yang merupakan kejahatan terhadap Negara,” ujarnya.