SURABAYA, Beritalima.com |Guna mengatasi kemacetan di Madura, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Abdul Halim mengusulkan tiga solusi.
Pasalnya, selama ini di Madura ada sejumlah pasar yang menjadi langganan kemacetan tepat di akses jalan Nasional yang menghubungkan empat kabupaten.
Seperti Pasar Patemon dan Tanah Merah di Bangkalan, kemudian Pasar Sampang, Pasar Torjun di perbatasan Pamekasan-Sampang, Pasar Kepo dan Bandaran di Pamekasan, dan ke Sumenep ada lagi pasar yang selalu terjadi kemacetan setiap hari Selasa.
“Kemacetan ini apabila tidak ada solusi, maka bisa berhenti total dari sisi transportasinya,” ujar Abdul Halim, Sabtu (15/8/2020)
Karena itu, pihaknya berharap persoalan kemacetan di wilayah Madura ini menjadi perhatian dari pemerintah. Halim meminta pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten untuk segera mencari solusi dan bersinergi memecahkan masalah tersebut.
“Untuk kemacetan di wilayah Madura ini ada beberapa usulan pada pemerintah,” kata anggota DPRD Jatim dari Dapil Madura itu
Pertama, yaitu membuat jalur alternatif. Tetapi, kendalanya adalah ruslah atau tukar guling tanah. Sebab, untuk opsi ini Pemerintah Kabupaten Bangkalan tidak punya anggaran untuk membebaskan tanah.
Jika usulan pertama mentok, Halim menawarkan solusinya pada usulan kedua. Yaitu dengan membangun fly over Tanah Merah-Pasar Patemon di Bangkalan.
“Saya berharap agar usulan pembangunan fly over bisa terealisasi tahun ini, di mana dengan adanya pembangunan fly over ini bisa mengurai kemacetan di wilayah Madura,” harap politisi Partai Gerindra itu.
Kemudian, Halim membagikan pengalaman perjalanan Bangkalan ke Sumenep. Apabila tidak terjadi pasar tumpah di Bangkalan ke Sumenep bisa ditempuh 3-4 jam.
Tetapi ketika terjadi pasar tumpah tepat di hari Selasa, jalanan bisa macet dan membuat lama perjalanan dari Bangkalan ke Sumenep bisa mencapai 7 jam.
“Permasalahan kemacetan ini juga menjadi keluhan masyarakat di Madura ketika saya turun dan menyapa masyarakat,” ungkapnya.
Kemudian usulan ketiga, yaitu menghidupkan kembali jalur Kereta Api di wilayah Madura. Karena dari Bangkalan ke Sumenep pada tahun 1970 pernah ada Kereta Api.
“Apabila solusi pembangunan fly over tidak terlaksana, solusi terakhir memecahkan kemacetan di Madura yaitu dengan membangkitkan kembali jalur kereta api tersebut,” pungkas Abdul Halim.(yul)