JAILOLO,BeritaLima.com-Pemkab Halmahera Barat melalui Tim Gugus Tugas Covid-19 Halbar memastikan status salah satu pasien yang dirujuk ke RSUD Chasan Bosoire Ternate masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan(PDP),sambil menunggu hasil uji
spacemen yang dikirim ke Litbangkes Kemenkes.
“Sementra kita juga masih menunggu hasil uji lab. Yang pasti statusnya masih PDP,”terang Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Halbar Rosfintje Kalenget kamis(26/3/2020).
Dijelaskan m berdasarkan data yang tercover hingga pukul 16:41 wit kamis (26/3)jumlah pasien katagori Karantina Mandiri sebanyak 102 orang, status Orang Dalam Pengawasan(ODP) sebanyak 2 orang, dan 1 orang berstatus PDP yang tengah menjalani isolasi di RSUD Ternate.
“Khusus untuk dua warga status ODP sementara beristrahat dirumah tetapi kita tetap lakukan pengawasan. Selain itu Kamis tadi juga kita lakukan screning 145 penumpang dari KM Permata Obi,yang baru tiba dari Manado,”ujarnya.
Terkait dengan upaya pencegahan virus corona sendiri,pihaknya juga hingga saat ini telah menyiapkan Alat Pelindung Diri(APD),bagi petugas. Dimana Pemkab melalui Dinas Kesehatan(Dinkes) berdasarkan intruksi Kementrian Kesehatan(Kemenkes) ditaktisi dengan melakukan pergeseran anggaran yang bersumber dari DAK fisik serta non fisik. Namun,dia sendiri mengakui belum mengetahui secara pasti berapa besar ploting anggaran yang bakal disiapkan.Ini mengingat untuk pergeseran anggaran tentunya juga membutuhkan persetujuan DPRD.
“Sementara akan kita bahas dulu dengan DPRD berapa besar anggaran yang nantinya bakal di ploting. Yang pasti ada anggaran yang digeser bersumber dari DAK fisik dan non fisik sesuai perintah Kemenkes,”sambungnya.
Dia memastikan status wilayah Halbar hingga saat ini masih berstatus siaga.Sedangkan untuk menerapkan status lockdown tentunya juga berdasasarkan instruksi pemerintah pusat.
“Soal penerapan lockdown ini kewenangnya dari pusat.Prinsipnya langkah-langkah pencegahan tetap kita lakukan,”tambahnya.
Kepada masyarakat dihimbau agat tidak mudah percaya dengan isu-isu yang dapat mengganggu situasi kamtibmas,dan dapat menimbulkan kepanikan bagi warga. Selain itu, dia juga berharap adanya peranan penting semua pihak terutama aparatur desa, dengan memantau serta mendata setiap warga yang baru tiba dari luar daerah.
“Harapan saya untuk masyarakat yang baru datang dari luar daerah misalnya melalui jalur laut bisa sadar diri melapor ke petugas KPLP karena kami juga tentunya agak kesulitan, Tentunya peranan aparatur desa maupun semua pihak tentunya sangat kita butuhkan sehingga penybaram virus juga bisa dicegah,”harapnya.(Ay)