MOJOKERTO,Beritalima.com – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Mojokerto Pungkasiadi – Titik Masudah (PUTI) berkomitmen menjalankan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan bebas korupsi jika nantinya terpilih pada Pilkada Mojokerto 2020.
Komitmen itu dipertegas keduanya dengan surat pernyataan hitam diatas putih dan ditunjukkan secara terbuka dalam debat publik kedua calon kepala daerah yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (15/11/2020) malam.
“Dua pekan lalu, saat debat publik pertama digelar, kami sampaikan bahwa kami berkomitmen akan menjalankan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan tidak korupsi. Maka hari ini, kami buktikan dengan surat pernyataan jika kami bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),” ungkap Pungkasiadi.
Tak hanya itu, dalam debat yang juga disiarkan secara live oleh TV9 Nusantara dan saluran You Tube, Cabup incumbent ini juga pamer keberhasilannya dalam memimpin Kabupaten Mojokerto periode sebelumnya.
Diantaranya, IPM Kabupaten Mojokerto naik terus, yakni tahun 2018 sebesar 72 persen dan tahun 2019 naik menjadi 73 persen.
“Kami berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Mojokerto selama tiga tahun ini kami beberapa kali menerima penghargaan, yang pertama adalah kepatuhan publik dengan nilai tertinggi 99,63 dari ombudsmen,”
Selain itu, lanjut Mas Ipung, WTP Kabupaten Mojokerto juga meraih prestasi enam kali berturut-turut. “Nilai SAKIP kami juga B dan kemudian reformasi birokrasi kita juga nilainya B,” ujarnya bangga.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Mojokerto ini menambahkan, jika Ia dan Mbak Titik memiliki visi dan misi Kabupaten Mojokerto KEREN, yakni Kondusif, Edukatif, Religius, Energik dan Nyata.
“Visi misi ini adalah solusi terbaik untuk masyarakat Kabupaten Mojokerto dalam masa pandemi ini,” ungkapnya.
Ia menegaskan, ada tiga langkah dalam mengatasi pandemi covid-19 yang sudah dilakukannya. Yang pertama adalah menyelamatkan kesehatan masyarakat dan menyiapkan sarana dan prasarana kesehatannya.
“Yang kedua yakni mewujudkan jaring pengaman sosial dengan sistem data terpadu dan data terdampak. Dan yang ketiga fokus pada penanganan ekonomi, keamanan agar masyarakat Kabupaten Mojokerto masih bisa produktif dan tetap sehat,” ujarnya.
Pungkasiadi menegaskan, yang paling terpenting, seluruh upaya pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Mojokerto tidak akan bisa maksimal selama praktik korupsi masih melenggang dan merajalela.
“Untuk itu kami berdua berjanji akan serius untuk mengatasi praktik korupsi ini tanpa pandang bulu,” pungkasnya.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Titik Masudah menambahkan, di era pandemi yang belum terprediksi sampai kapan, ia mengajak seluruh masyarakat untuk tetap optimis menghadapinya dengan baik.
“Dalam visi misi Mojokerto Keren, program kita adalah solusinya, yaitu program utama, program reguler dan program terapan serta rutin. Kemudian kita memiliki tiga program kartu utama yakni kartu tani keren, kartu pekerja keren dan kartu umkm keren,” jelasnya.
Selain program utama, lanjut Titik, sesuai visi misi Kabupaten Mojokerto Keren, paslon nomor urut 3 juga mempunyai inovasi program antara lain, kartu perempuan keren, kartu guru keren termasuk insentif untuk guru TPQ dan madin.
“Tak hanya itu kita juga ada program mobil siaga, semua rumah ada sarjana, bantuan untuk semua masjid dan mushola, puskesmas dan rumah sakit baru, sekolah gratis dan seragam gratis serta jaminan sosial untuk seluruh pengurus RT dan RW,” paparnya.
Di Pilkada 2020, Pungkasiadi-Titik diusung oleh PKB, PDIP, PBB. Paslon ini juga mendapatkan dukungan dari sejumlah partai non parlemen yakni Perindo, PSI, Berkarya dan PKPI.
Pungkasiadi, adalah Ketua DPC PDI Perjuangan setempat, saat ini ia menjabat sebagai Bupati Mojokerto pengganti bupati sebelumnya Mustofa Kamal Pasa (MKP), yang terjerat perkara suap perizinan menara telekomunikasi.
Sementara, Titik adalah calon wakil bupati yang berpasangan dengan calon Bupati Mojokerto petahana, Pungkasiadi.
Selain adik Menaker, Titik adalah seorang politisi PKB, ia juga merupakan kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), yang kini menempati posisi sebagai bendahara umum organisasi tersebut.(Kar)