“Aliran air seperti danau dan sungai yang berada di Jakarta sudah tak asing dengan julukan kotor,berbau tidak sedap dan sumber penyakit,namun di samping itu ada sosok pahlawan yang selalu sigap siaga membersihkan setiap ceceran sampah di Danau Sunter”
Danau yang cukup luas di daerah sunter sudah menjadi langanan warga sekitar untuk memancing ikan,berteduh di bawah pohon rindang,dan sekedar membawa keluarga untuk menikmati indahnya danau yang diiasi dengan warna warni kampung sekitar.Bahkan ojek online pun ikut menunggu penumpang di warung makan sekitar Danau Sunter.
Setelah berjalan sekitaran danau mataku langsung terpanah oleh petugas yang memakai seragam oranye. Petugas itu mengambil sampah yang tampak di permukaan air dengan perahu karet. Tidak hanya itu mereka bahkan kuat tidak memakai penutup hidung yang saat aku datangi tempat itu cukup bau dan sedikit mengganggu pernafasan.
Acing masih aktif bekerja menjadi petugas tata air, ia pun tinggal di kampung yang tak jauh dari danau. Kesehariannya hanya membersihkan sampah yang tampak dipermukaan danau. Bahkan air yang berwarna hijau pekat sudah menjadi keseharian Acing dan rekan-rekannya untuk membersikan badan dan mencuci baju. “Airnya bersih kok,” tutur salah satu rekan Acing.
Penduduk sekitar sudah berkali-kali dinasehati untuk tidak membuang sampah ke danau oleh para petugas sampai RT dan RW setempat,namun masih saja dihiraukan oleh beberapa warga. “Emang paling enak langsung ajah buang ada yang bersihkan ini,” ucapnya sembari menahan tawa. Sudah banyak upaya Acing dan petugas lain agar menjaga kebersihan danau. “memang tidak bisa langsung sadar harus bertahap,” lanjutnya.
Jamilah mahasiswa aktif politeknik Negeri Jakarta