KEPULAUAN SULA,beritaLima,com – Duta Pendidikan Rumah belajar Provinsi Maluku Utara, Iriyani Hasan Kembali melakukan sosialisasi program pendampingan Rumah Belajar di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) yang digelar di Aula SMA Negeri I Kepsul dihadiri oleh oleh 62 peserta yang menjadi Operator Sekolah ditingkat SMA dan SMK. Kamis (24/12/2020).
Guru terpilih dan merupakan perpanjangan tangan dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemendikbud) dalam melakukan sosialisasi pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) itu mengatakan Program ini merupakan portal pembelajaran dengan menyediakan aplikasi bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas, “ungkap Iriyani Hasan.
Selain itu, Rumah belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa secara online maupun offline di masa Pendemik Covid-19. Dan merupakan wajah pendidikan yang difasilitasi oleh pemerintah untuk siswa guru maupun masyarakat di tengah Pendemik Covid-19. Jadi di peruntukan secara gratis, “kata Iriyani
Iriyani juga menambahkan menarik dari program inovasi ruma belajar dalam aplikasi sangat komplet. untuk kebutuhan guru, siswa maupun masyarakat, “Rumah pekat ini paket aplikasinya lengkap ada kelas Online fitur unggulan yang dapat diakses oleh peserta didik dan guru di antaranya Sumber Belajar, Kelas Digital, Laboratorium Maya, dan Bank Soal. Platform ini tersedia untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Kejuruan dan sederajat, “ucap Iriyani.
Iriyani juga menyampaikan sosialiasi program inovasi rumah belajar ini. Sebab terdapat sekolah yang termasuk dalam Daerah tertinggal belum terealisasi secara maksimal sehingga harus membutuhkan Pendampingan melalui sosialisasi dari duta Rumah belajar.
“Untuk pendampingan di sekolah sekolah khusunya di Kabupaten Kota Provinsi Maluku Utara, khusunya di Daerah Tertinggal. Saya selalu berinisiatif mendampingi guru-guru dari sekolah. Terutama untuk pendidikan mutu bidang ITE dengan ketersedian ruma belajar Guru,”katanya.
Lanjut Iriyani, Program inovasi rumah belajar ini di Fokuskan pada Kabupaten di Provinsi Malut yang tercatat secara Nasional sebagai Daerah tertinggal, terbelakang, terpencil, “Dari 10 Kabupaten kota di Provinsi Maluku Utara yang tercacat secara nasional sebagai daerah tertinggal, Terbelakang, terpencil atau 3T dua Kabupaten yang kategori 3T yaitu Kabupaten Sula dan Taliabu, ” jelasnya.
Akan tetapi Iriyani juga mengungkapkan Provinsi Maluku Utara ini bukan saja Kabupaten Sula dan Taliabu yang terbelakang tertinggal dan terpencil atau 3T. Karena sesaui dengan data Duta Rumah belajar masi ada daerah lain di Maluku Utara, “Di Ternate saja masi ada, Kemudian Pulau Hiri, Batam dua, Tidore di daerah terpencil seperti Oba tengah. Dan juga Halmahera tengah misalnya Patani Utara, Patani Barat, Moratai Selatan di Bere-Bere yang tidak terjangkau oleh jaringan internet,”ungkap Iriyani
Iriyani juga menutirkan Sosialiasi program inovasi aplikasi ruma belajar ini telah dilaksankan di 10 Kabupaten Kota, di Provinsi Malut, “Alhmdullah 10 Kabupaten Kota ini saya sudah datangi dan untuk sekolah kurang lebih sekitar 122 sekolah . Sekolah tersebut dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK, “tutur Iriyani.
“Yang perlu kita bicara disini adalah bagimana peran pemerintah Daerah dan Dinas pendidikan, sebab duta ini tidak mungkin berjalan sendiri tanpa ada peran yang di bagi bersama dari dinas pendidikan dan duta Ruma belajar, “kata Iriyani.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Saidah Daeng Hanafi, ucapan trimakasih kepada duta rumah belajar Propinsi Maluku Utaran dengan adanya protal rumah belajar guru dapat menganalisis bahan belajar interaktif serta fasilitas komunikasi serta mendukung interaktif antara guru dan siswa baik secara onlain maupun oflain, “ucapnya. [DN]