TORAJA UTARA, beritalima.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Toraja Utara terus berupaya mengantisipasi ada pencurian air minum.
Akibatnya, perusahaan air minum tersebut sempat merugi, lantaran maraknya pencurian air minum.
Namun seiring dengan waktu, PDAM Toraja Utara sejak di awaki oleh Markus Lempang, terus nenimalisasi adanya pencurian air. Bahkan, mereka tidak tanggung-tanggung melakukan pemutusan jaringan air jika warga ditemui menggunakan air PDAM tanpa meteran.
Saat ini, seperti keterangan Direktur PDAM Toraja Utara, ungkap Markus, saat memberikan keterangan persnya diruang kerjanya, Senin, 21 Agustus 2017, pelanggan PDAM Toraja Utara awalnya 7.000 pelanggan saat ini bertambah menjadi 9.000 pelanggan.
Kini PDAM Toraja Utara, guna mengantisipasi adanya pencurian air, telah menggunakan metode baru sistem anroid, maksudnya, dengan alat ini PDAM dapat mendeteksi keberadaan setiap pelanggan.
” Dengan alat ini, setiap meteran pelanggan akan terdeteksi dan mereka tidak dapat berbohong, sebab alat ini, setelah terinfut dalam komputer semuanya menjadi jelas soal keberadaan data pelanggan tersebut,” jelasnya.
Seiring meningkatnya jumlah pelanggan, tentunya income PDAM saat ini dari 400 juta meningkat menjadi 900 juta rupiah. ” Kita juga berharap kesadaran pelanggan bayar air tepat waktu untuk mendukung kinerja PDAM,” ucapnya kembali.
Begitupun pembenahan beberapa pipa yang dianggap sudah termakan umur, juga mendapat pergantian serta perbaikan agar air mengalir tidak tersendat.(gsi).