Peduli Kesehatan Mata Masyarakat Jatim, Pemprov Launching Pelayanan LASIK RSMM

  • Whatsapp

Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mata masyarakat Jatim, Pemprov Jatim melakukan launching pelayanan LASIK (Laser Asissted in Situ Keratomileusis), yang dilaksanakan di Gedung Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur (RSMM), Jl. Gayong Kebonsari Timur N0.49, Surabaya, Senin (25/07).

“RSMM Jatim merupakan satu-satunya UPT yang diharapkan mampu menjadi ikon pelayanan kesehatan mata di Jatim, dan teknologi pelayanan LASIK telah ditunggu dan menjadi harapan masyarakat,” ujar Sekretaris Daerah Prov. Jatim Dr. H. Akhmad Sukardi saat membuka secara resmi launching pelayanan LASIK RSMM.

Ia mengatakan, LASIK merupakan sebuah prosedur menggunakan sinar laser yang dapat memperbaikin penglihatan agar terbebasdari kelainan refraksi dan ketergantungan kacamata/lensa kontak. Berdasarkan hasil survei kebutuhan dan harapan pengguna jasa RSMM Jatim, Pelayanan LASIK ialah salah satu pelayanan yang diharapkan oleh responden. “Pada bulan April 2016 lalu telah dilakukan operasi LASIK pada lebih dari 30 pasien, bahkan saat ini masih ada lebih dari 15 pasien yang ada dalam daftar tunggu LASIK,” terangnya.

Selain itu, Pemprov merasa perlu memberikan pelayaan LASIK sebab berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), angka kelainan refraksi dan kebutaan di Indonesia terus mengalami peningkatan dengan prevalensi 1,5% dan tertinggi dibandingkan angka kebutaan di negara-negara regional Asia Tenggara. “Kasus kelainan refraksi juga menjadi masalah di Jatim, ini terlihat dari proporsi pengguna kaca mata pada penduduk dengan umur di atas 6 tahun sebesar 4,8% diatas proporsi Indonesia yaitu 4,6%,” jelasnya.

Keadaan  kelainan refraksi lanjutnya, jika tidak ditangani dengan sungguh-sungguh akan berdampak negatif pada perkembangan kecerdasan, mutu, kreatifitas dan produktivitas angkatan kerja. Hal itu juga akan mempengaruhi pencapaian visi misi Gubernur Jatim untuk mewujudkan masyarakat cerdas, produktif dan sejahtera lahir abatin karena kesehatan indera penglihatan merupakan syarat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “RSMM merupakan kepanjangan tangan pak Gubernur untuk menciptakan masyarakat yang sehat khususnya bagian mata, karenanya pelayanan yang diberikan harus berkualitas. Meskipun murah tapi tidak murahan,” tukasnya

Ia menambahkan, pengadaan mesin LASIK dari anggaran APBD Provinsi Jatim yang mencapai Rp. 17 milyar tersebut harus diimbangi dengan pemeliharaan yang ketat. Ini penting dilakukan sebab kebanyakan Rumah Sakit milik pemerintah kurang bisa merawat alat-alat kedokteran yang ada. “Alat-alat kesehatan kita sudah bagus, saya harap dalam pemakaiannya harus berhati-hati. Jika perlu dibuatkan prosedur atau SOP dalam pengoperasinnya,” pintanya.

Diharapkan, kedepan pelayanan yang diberikan pada mayarakat terus ditingkatan dan RSMM terus berbenah untuk melengkapi sarana prasarana fisik gedung maupun alat kesehatan. Disamping itu peningkatan mutu SDM harus dilakukan secara terus menerus melalui anggaran APBD yang ada. “Salah satu hal yang harus segera dibenahi ialah informasi akses masuk menuju RSMM perlu diperbanyak,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala UPT. RSMM dr. Dyah Wiryastini, MARS menyampaikan, tarif pelayanan LASIK sesuai Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2015 tentang Tarif Layanan dan Pemakaian Kekayaan Daerah pada BLUD Unit Kerja Dinkes Prov. Jatim yaitu Pre LASIK seharga Rp. 750.000, LASIK 1 mata Rp. 7.700.000,-, dan LASIK 2 mata Rp. 14.300.000,-. “Saat ini kami sudah bekerjasama dengan BPJS khusus untuk pelayanan LASIK, namun sementara yang bisa tercover BPJS hanya wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo,” terangnya. (**)

 

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *