Jakarta, 18 April 2018 (humas Bakamla RI)— Bakamla RI melalui Direktorat Kerja Sama membagikan 55 unit perlengkapan keselamatan melaut Life Jacket kepada nelayan kapal tradisional katinting di Sekretariat ANTRA (Asosiasi Nelayan Tradisional), Manado, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.
Pembagian life jacket ini dilakukan pada saat rombongan Bakamla RI dari Jakarta dipimpin Kasubdit Pengembangan Potensi Keamanan dan Keselamatan Laut (P2K2L) Kombes Pol Suharwiyono menggelar kegiatan Sosialisasi Keselamatan Laut pada Kamis (12/4), dengan dihadiri tamu undangan antara lain Kasatpolair Polresta Manado, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Manado, Kepala Satwas PSDKP Tumumpa Manado dan Adpel Manado, serta puluhan nelayan tradisional setempat.
Kabid Inhuker Zona Maritim Tengah Bakamla RI Yospendi, S.T., S.Sos., S.H., M.Si. yang hadir selaku nara sumber pada kegiatan tersebut mengatakan, Bakamla RI menggelar kegiatan ini karena peduli pada keselamatan nelayan, khususnya nelayan tradisional di Sulut agar aman pada saat melaut.
Bakamla RI ada untuk menjaga keamanan dan keselamatan di laut, khususnya bagi para nelayan. Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi keselamatan laut yang digelar Bakamla RI ini nelayan jadi peduli dan sadar akan pentingnya keselamatan saat melaut dengan menggunakan alat keselamatan melaut, katanya.
Masih tentang Life Jacket, Kombes Pol Suharwiyono dalam sambutannya di awal kegiatan mengatakan bahwa life jacket yang diberikan oleh Bakamla RI kepada nelayan sudah teruji ketahanannya di laut hingga 84 jam.
Untuk mengedukasi masyarakat lebih mendalam tentang pentingnya menjaga keselamatan saat melaut, Bakamla RI juga membawa serta Sape’i yang merupakan anggota Tim URCL (Unit Reaksi Cepat Laut) Bakamla RI, untuk memberikan penjelasan dalam bentuk lisan dan praktek, diantaranya tentang cara mengangkat korban dari laut ke perahu sampai dengan ke mobil ambulan secara aman, dan cara menolong orang dalam kondisi panik yang akan tenggelam.
Pasalnya, dari pertemuan dengan para nelayan itu diketahui bahwa banyak nelayan yang tidak berani memberikan pertolongan saat terjadi kecelakaan di laut karena berbagai alasan. Oleh karenanya, melalui kegiatan ini Bakamla RI juga ingin mengedukasi nelayan untuk melakukan tindakan yang benar saat menemui kejadian seperti itu di laut.
Merespon apa yang disampaikan Bakamla RI, Ketua ANTRA Manado Jandry Umbu mengatatakan, sejak lama mereka ingin ada pelatihan seperti SAR, namun hingga kini belum ada yang memfasilitasi. Latihan praktek di darat saja mereka antusias, apalagi di laut, katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kombes Pol Suharwiyono mengatakan, Bakamla RI sudah merencanakan program pelatihan SAR bagi nelayan, untuk pertama kalinya akan dilaksanakan di Banyuwangi pada bulan April ini. Diharapkan untuk selanjutnya nelayan-nelayan inilah yang akan menjadi tim sukarelawan Bakamla RI di seluruh Indonesia.
Turut serta dalam kegiatan ini antara lain Kasi Potensi Keselamatan Laut Tri Rah Astuti, S.E., Kasi Kerma Non Pemerintahan Ariana Listyawati, S.Pd dan Bobby Dwi, staf Potensi Keamanan Laut.