LANGSA-ACEH, Beritalima.com| Pekerjaan pemasangan jaringan gas yang dilakukan subkontraktor PT Adhi Karya di Gampong Baro menuai protes warga dan dinilai asal-asalan dalam pekerjaan galian jargas.
Pasalnya, para pekerja melakukan pembongkaran jembatan akses keluar masuk kerumah warga tanpa membuat jalan alternatif, sehingga warga tidak bisa keluar masuk.
Ironisnya, warga yang akan keluar seperti terpenjara dirumahnya sendiri sampai untuk bekerja keluar rumahpun tidak bisa, ini pekerjaan seperti tidak ada perencanaan dan merugikan masyarakat Gampong Baro.
“Ini warga sudah pada protes ke saya, dan mereka komplain kenapa pekerja galian tersebut tanpa minta izin main bongkar aja dan seenaknya subkon saja”, ujar Geuchik Gampong Baro Wahyu Sadly, Sabtu (05/09).
Menurutnya, Subkontraktor PT Adhi Karya tidak pernah berkoordinasi kepada pihak Pemerintahan Gampong Baro terkait proses pekerjaan galian jargas. Sehingga saat warga protes kepada Geuchik yang pekerjaannya asal bongkar, baru pihak Gampong tahu bahwa ada masalah.
“Kita sudah suruh berhenti pekerja galian yang seenaknya saja main bongkar jembatan atau galian didepan rumah orang seenaknya, harus subkon PT Adhi Karya kasih solusi jalan alternatif”, ujar Wahyu dengan berang saat melihat kondisi di depan rumah warga.
Lanjutnya, memang proyek pekerjaan jargas ini merupakan kepentingan masyarakat, namun proses pengerjaannya jangan terkesan asal-asalan dan tidak memikirkan akses jalan warga.
“Kalau ini dilakukan asal-asalan tanpa mempertimbangkan dan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Gampong sehingga timbul protes dari masyarakat, sebaiknya hentikan saja proses galian di Gampong kami”, tegas Geuchik.
Menurutnya, PT Adhi Karya harus bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, dan tidak menutup mata atas protes masyarakat ini. Ini seperti pembiaran diatas kesengsaraan dan sulitnya warga untuk keluar masuk rumahnya sendiri.
“Kita minta PT Adhi Karya yang dipusat, untuk jangan memperkerjakan orang atau subkon secara asal-asalan tanpa perencanaan yang matang, sehingga merugikan warga”, pinta Geuchik.
Kemudian, Untuk saat ini kami dari pemerintahan Gampong Baro sudah meminta pekerja galian jargas untuk menghentikan pekerjaannya, sebab warga sudah protes kepada perangkat Gampong yang pekerjaannya dinilai warga asal-asalan dan merugikan akses jalan keluar masuk warga.
“Kalau ini tetap dikerjakan tanpa solusi untuk akses keluar masuk warga, kami selaku pemerintah Gampong tidak bertanggung jawab kalau warganya nanti akan menghentikan pekerjaan galian jargas dengan caranya sendiri”, imbuhnya. (Red)