MADIUN, beritalima.com- Pelari asal Lumajang, Jawa Timur, Sutikno, meraih juara I kategori umum putra dalam perlombaan lari Kharismatik 10K Run, di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu 9 September 2018.
Sutikno menorehkan waktu 34 menit 1 detik.
Sedangkan untuk kategori umum putri, diraih pelari asal Probolinggo, Jawa Timur, Mila Karmila, dengan catatan 41 menit 38 detik.
Kedua atlet tersebut mengungkapkan apresiasinya atas perlombaan yang diselenggarakan oleh Pemkot Madiun. Menurut mereka, rute yang disiapkan benar-benar lancar dan memudahkan pelari. Sehingga, tidak ada kendala berarti selama perlombaan berlangsung.
“Secara teknis sudah bagus sekali, Kota Madiun memang top,’’ kata Sutikno.
Untuk kategori pelajar, juara I diraih oleh Ricardus Bekey, siswa SMK St. Bonaventura 2 Kota Madiun. Ia berhasil mencatat waktu 42 menit 15 detik.
Untuk mengikuti Charismatic 10K Run, Ricardus mengaku tidak ada persiapan khusus. Hanya satu kalau latihan lari dengan jarak 9K. Selanjutnya, ditambah lari berkeliling di sekitar wilayah sekolah dan Lapas Kota Madiun. ‘’Sekolah ikut mendukung saya dan teman-teman ikut lomba ini,’’ tuturnya.
Kategori pelajar putri, Marhaendrassiwi Dyahprasetyo Palupi, siswi SMAN 2 Kota wmadiun, mampu mencetak waktu tercepat. Dengan perolehan waktu 52 menit 56 detik. ‘’Alhamdulillah senang, ini jadi motivasi untuk lomba berikutnya,’’ tutur siswi kelas XII ini.
Hendras, sapaan akrabnya, memang menyukai olahraga lari. Terutama, jarak jauh. Alasannya, lari jarak jauh menjadikan fisik lebih bugar dan sehat. Karena itu, meski terdaftar dalam Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) sebagai sprinter 100 meter, Hendras tetap melakukan latihan jarak jauh.
Tak hanya latihan, lari jarak jauh juga sering dilakoni Hendras di sekolah. Itu karena dia mendapat hukuman saat terlambat datang di jam pelajaran olahraga.
“Di sekolah memang kalau telat datang olahraga disuruh lari. Itu yang jadi motivasi saya. Sengaja telat biar disuruh lari,’’ ungkapnya.
Hendras tentu bahagia bisa finish di posisi pertama. Pasalnya, dia sempat mengalami kram perut selama perlombaan. Karena kondisi itu pula, dia sempat dibawa ke mobil ambulans untuk mendapat pertolongan pertama sesaat setelah sampai di garis finish. (Kominfo/editor:Dibyo).