Pelayan PLN dan Mitra Dinilai Buruk, Warga Pamekasan Geram Sambungan Baru hingga 3 Bulan di Pamekasan

  • Whatsapp
Foto: Manager ULP PLN Pamekasan, Agung Setiobudi Ketika Ditemui Diruang PT.PLN Rayon Pamekasan jalan Kesehatan, Pamekasan

PAMEKASAN, Beritalima.com| Dinilai buruk pelayanan sambungan pemasangan baru Kilometer jaringan listrik hingga sampai 3 bulan belum selesai.

Hal ini langsung dikeluhkan oleh salah satu warga yang merasa tidak puas dengan hasil pelayanan pihak PLN di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur

Bacaan Lainnya

“Padahal sesuai infomasi yang dirilis situs resmi perusahaan Negara ini, penyambungan baru antara 7 hari hingga maksimal 15 hari setelah pembayaran,” kata warga Dusun Daporah, RT001, RW003, Dusun Daporah, Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan Abdul Aziz dalam keterangan pers yang disampaikan, Selasa (21/3/2023), pagi.

Pertama Aziz mengajukan sambungan baru PLN untuk usaha warung milik dengan jenis bisnis melalui rekanan yang direkomendasikan anggota pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pamekasan.

Kala itu ia meminta informasi melalui grup itu siapa di antara anggota grup yang menjadi rekanan PLN dan biasa mengurus sambungan baru PLN.

Salah seorang anggota grup lalu memberi nomor kontak yang menurut anggota grup merupakan rekanan mitra PLN yang biasa menangani sambungan baru PLN. Aziz langsung menghubingi yang bersangkutan dan langsung membayar lunas dengan jasa pengurusan dll yakni Rp900 ribu untuk pemasangan baru kWH 450 jenis binis. Selain memang belum berpengalaman mengurus sambungan baru, PLN APJ Pamekasan juga tidak mengumumkan siapa saja mitra rekanan PLN yang direkomendasikan.

“Belum lama ini, pada Desember 2022 saya juga tanya di grup ini, tentang rekanan biasa ngurus sambungan listrik baru untuk usaha warung. Saya diberi nomor oleh anggota grup (KADIN PAMEKASAN), dan berdasarkan rekomendasi tersebut langsung saya hubungi (sistem kepercayaan dari rekomendasi anggota grup),”ujar Aziz kepada Beritalima.com.

“Setelah itu langsung saya daftar setelah melengkapi berkas pendaftaran yang dibutuhkan seperti KTP dan izin usaha, dan saya langsung bayar lengkap Rp900 ribu untuk kWh 450 (kecil karena hanya untuk kebutuhan usaha warung),”ungkapnya.

Menurutnya sempat dikirim nomor registrasi kala itu, yakni 5170012111827 tertanggal 15 Desember 2022. Terdapat tidak keterangan dari struk tangkapan layar pembayaran yang dikirim ke wanya, yakni 1. Pada 15 Desember pukul 05.19 WIB permohonan, 2. 24 Desember 2022 pukul 10.45 WIB berisi penjelasan bahwa pembayaran berhasil dan pada 29 Desember 2022 pukul 15.37 WIB tertulis pelaksanaan penyambungan.

Namun kata Aziz dalam perkembangannya, hingga akhir Januari 2023 tidak ada tindak lanjut juga. Padahal sesuai rilis di situs resmi PLN yang juga dikutip sejumlah media massa arus utama, pelaksanaan penyambungan antara 7 hingga maksimal 15 hari.

Pihak rekanan sempat memberitahunan bahwa penyambungan lambat, karena tidak ada stok kWH 450 untuk bisnis, tidak ada pengiriman karena akhir tahun. Dalam perkembangannya.

“Akhirnya saya diberi tahu akan didaftarkan ulang, karena jika stok kWH tidak tersedia melebihi ketentuan, maka akan terblokir secara sistem,”sambungnya .

Pada Senin 20 Maret 2023 Aziz menghubungi kembali yang bersangkutan baik melalui pesan singkat di aplikasi WhatshApp hingga panggilan telepon, tapi tidak direspon.

Baru direspon tadi pada Selasa 21 Maret 2023 setelah dirinya kirim keluhan ke grup Pamekasan tentang kejadian tersebut dan menanyakan rekanan PLN berkinerja baik dan di dalam grup itu juga tergabung kepala PLN APJ Pamekasan Agung. Intinya meminta informasi tentang rekanan PLN berkinerja baik untuk sambungan listrik baru.

“Sepintas ini memang kesannya kesalahan rekanan mitra PLN, tapi ketika PLN membiarkan kinerja mitra begitu, maka sama halnya dengan membiarkan adanya praktik kinerja buruk, tidak terukur, dan membiarkan terjadinya lambatnya pelayanan di perusahaan negara ini,” tutup Aziz.

Semetara terpisah Manager ULP PLN Pamekasan, Agung Setiobudi ketika ditemui menjelaskan, bahwa keterlambatan pemasangan listrik pelanggan baru itu terjadi karena data yang dari mitra ke PLN harus divalidasi data sesuai dengan ketentuan regulasi yang ada.

Oleh sebab itu perlu ada kajian tehnis di lapangan, karena pemasangan perluasan itu perlu ada tarikan khusus dari 450. Apalagi masuk di kawasan pegunungan.

“Tetap dilayani bukan tidak dilayani. Untuk keterlambatan itu sampai berbulan-bulan itu sebenarnya ada daftar tunggu. Apalagi data yang dari mitra masuk ke kita tidak sesuai dengan persyaratan yang ada, ini semua perlu kajian tehnis,”tepisnya kepada Beritalima.com saat ditemui di ruang kerjanya.Selasa (21/3/2023),siang.

“Sebenarnya bisa cepat teratasi jika pemohon langsung datang ke kami tanpa perantara, dan tetap akan kami layani,”sambungnya.

Agung sapaan akrabnya lanjut mengatakan, bahwa keterlambatan itu juga sebenarnya dari pihak pengelola atau mitra belum melakukan klarifikasi ke pihak PLN.

Kalau dari pemohon mungkin sudah sesuai karena dia sudah daftar online. Cuma kan perlu ada kajian tehnis. Dan itu masuk verifikasi data, yang seharusnya pengelola datang ke sini. Sehingga nanti ada proses pengembalian administrasi.

“Sebenarnya ini miss antara pelaksana dan pelanggan, sehingga terjadi keterlambatan. Coba pemohon datang langsung mungkin bisa teratasi, karena kembali ke tadi itu perlu ada kajian Tehnis,”tutupnya.

(Penulis AY/Editor Gizzo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait