Pembalap yang memperkuat tim Terengganu Cycling Team Malaysia itu mampu menyalip delapan pebalap di rombongan terdepan saat adu sprint 300 meter menjelang finis. Shahrul menyentuh garis finis sendirian diikuti tujuh pebalap dibelakangnya.
Posisi kedua ditempati pebalap Action Cycling Team Chien Liang Chen. Posisi ketiga Singha Infinite Cycling Team Jamalidin Novardianto.
Aksi kejar-kejaran diantara pembalap tidak terelakan, mulai dari start di jam gadang bukittinggi hingga menyusuri lereng gunung Singgalang yang merupakan king of mountain. Shahrul mendominasi dari awal hingga finish etape 7 TDS 2016, Dia berhasil mengalahkan 77 pembalap lainnya.
“Hari ini memang luar biasa, persaingan sangat ketat ketat, alhamdulillah.. kami bisa mencuri poin penutupan TDS 2016 ini,” tutup Shahrul.
Shahrul Mat Amin
Ketat Sejak Awal
Perjalanan etape delapan TdS 2016 terbilang ketat sejak awal. Setelah dilepas di Jam Gadang Bukittinggi, pebalap yang bisa melanjutkan balapan di etape terakhirnya langsung bergerak cepat memutari kota tersebut.
Selanjutnya, pebalap langsung menuju keluar kota untuk menyusuri pegunungan di lereng Gunung Singgalang yang juga merupakan titik king of mountain.
Setelah titik KOM, semua pebalap langsung dihadapkan turunan yang cukup panjang. Di sinilah keberanian pebalap diuji. Selain turunan, pebalap juga dihadapkan dengan jalan yang berkelok di sepanjang jalan.
Usai turunan, pebalap langsug dihadapkan dengan titik sprint tepatnya di Pasar Lubuk Alung. Di titik itu, rombongan pebalap sudah terpecah hingga memasuki Kota Padang.
Di ibukota Sumatera Barat tersebut, pebalap harus mengelilingi kota sebanyak enam kali. Empat pebalap dari tim asal Filipina dan Australia terus memimpin jalannya perlombaan.
Bahkan, antara rombongan depan dengan rombongan besar rentangnya lebih dari satu menit. Namun, pelan tapi pasti selisih waktu terus mendekat karena kecepatan rombongan besar terus meningkat.
Rombongan terdepan terlihat terus tertekan dengan rombongan besar yang dihuni kandidat juara, yaitu Amir Kolahdouz dari Pishgaman Cycling Team Iran.
Setelah keliling kota, akhirnya balapan mencapai titik akhir. Bukan empat pebalap yang sebelumnya memimpin perlombaan yang menyentuh garis finis terlebih dahulu. Justru pebalap asal Malaysia, yang sebelumnya berada di rombongan kedua, mampu menyalip.
Dengan demikian, TdS 2016 benar-benar ketat sejak awal karena tidak ada pebalap yang bisa menjuarai etape dua kali. Setiap etape dari start di Dermaga Danau Singkarak, juaranya selalu berganti.
(mkn/ris/rki)