Jakarta —Komisi X DPR minta Ketua Umum PSSI yang baru terpilih Erick Thohir membenahi tubuh organisasi pesepakbolaan Indonesia :agar Indonesia mampu membangun prestasi dikancah internasional.
”Regulasi sudah dibuat pemerintah bersama DPR. Bahkan presiden telah mengeluarkan Inpres. Tinggal sekarang bagaimana Erick Thohir membenahi pesepakbolaan sesuai dengan harapan rakyat, ”kata Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda dalam diskusi “Harapan Kemajuan Sepakbola Dengan Nahkoda Baru PSSI” di Media Center DPR/MPR, Kamis (2/3/2023) bersama Pengamat Sepakbola Kesit Handoyo.
Menurut Syaiful Huda, baru kali ini pemerintah mengeluarkan Inpres untuk pembenahan sepakbola. Undang-undang pun dibuat. Itu artinya ada harapan kuat dari stakeholder bola, yang menghendaki adanya perubahan total terkait dengan pengelolaan sepak bola Indonesia ke depan
Syaiful Huda mengataian Komisi X DPR saat ini menunggu aturan baru yang akan dibuat Erick Thohir. Dia berharap aturan baru yang nanti dibuat Erick adalah yang terbaik untuk kemajuan sepakbola Indonesia.
“Saya ingat betul apa yang disampaikan oleh Erick Thohir sehari setelah dia terpilih. Dia menyampaikan bahwa kita akan membikin aturan yang harus disepakati bersama. Jadi, ketika aturan ini ada salah satu yang tidak siap, silahkan mundur, silahkan mengambil jalan lain,” kata Syaiful Huda mengingatkan akan janji Erick Thohir
Menurutnya dii struktur PSSI Ini ada wajah baru, ada wajah lama, berarti ada praktik baru yang akan didorong ada praktek lama yang mungkin juga akan masih membayangi proses kepemimpinan PSSI ke depan.
Politisi PKB ini menjelaskan, aturan baru itu sangat diperlukan untuk menyudahi berbagai potensi yang menjadikan mundur kebelakang lagi. Oleh sebab itu, jika aturan baru yang dibuat benar, dan disepakati bersama, maka, jika ada yang melanggar berarti dia harus mundur.
Syaiful pun berharap sarasehan dilaksanakan, sehingga menciptakan peran baru, yang disepakati bersama dan semua di situ. “Ini yang sekarang kita tunggu, jadi sekali lagi kita dorong, saya setuju Erick Tohir akan membikin aturan yang harus ditegakkan secara bersama-sama,” katanya.
Terakhirnya saran Syaiful. Ia mengingatkan, bahwa berprestasi untuk berprestasi tidak bisa jangka pendek. Harus dikelola dengan serius ke depan.
“Saya tidak ingin ke depan ini tiba-tiba harus dihadapkan pada posisi mengambil kebijakan yang sifatnya jangka pendek seperti yang selama ini dilakukan PSSI, yang nabrak aturan,” katanya.
“Pertanyaannya kira-kira yang begini akan masih dipakai enggak oleh Mas Erick Thohir, saya masih nunggu juga, apakah model yang ini akan dipakai juga, karena menurut saya jangka panjang bagaimana masa depan anak-anak muda Indonesia yang ingin menjadi pesepakbola. Saya kira itu mas dan saya dengan sangat Mohon maaf saya enggak bisa melanjutkan,” tutup Syaiful Huda.
Diakui untuk mencetak club yang berprestasi memang tidak bisa jangka pendek. Paling tidak 15 atau 20 tahun ke depan baru membuahkan hasil.
Sementara itu Pengamat Sepakbola Kesit Handoyo memgatakan tugasn Erick Thohir yang paling penting sekarang sekarang adalah membuat pondasi pesepakbolaan dulu, karenanya dia harus siap untuk tidak popule.
”Dia harus berani mengatakan bahwa, selama kepemimpinan saya jangan dulu kita berharap prestasi tim Indonesia, ini kita mau coba benahi, karena setinggi apapun target selama pondasinya tidak kuat, saya pikir akan percuma, kita akan mengalami hal yang sama,’katanya. (ar)