Pembentukan Pengurus Komite di SMAN 1 Glenmore dengan Cara Dor to Dor

  • Whatsapp
Foto: foto : foto Rapat komite dan wali murid SMAN 1 Glenmore (Abi/beritalima.com)

BANYUWANGI, beritalima.com – Pemilihan pengurus komite di SMAN 1 Glenmore menjadi cibiran wali murid.

Pasalnya pemilihan pengurus komite di sekolah tersebut terjadi tanpa melalui rapat forum wali murid, namun wali murid didatangi satu per satu untuk memilih pengurus komite oleh pihak sekolah. atau dengan cara dor to dor

Bacaan Lainnya

Hal tersebut di sampaikan SM, salah satu wali murid SMAN 1 Glenmore, mengaku di datangi pihak sekolah dan di tawarkan untuk memilih calon pengurus komite sekolah yang sudah di tentukan pilihan namanya

“waktu itu saya di datangi ke rumah oleh salah satu orang sekolah, dan disitu saya di tawari untuk memilih calon penguris komite, namun nama nama calon itu sudah ditentukan, padahal setahu saya pembentukan pengurus komite itu sesuai aturan harus melalui rapat forum, dan para calon di beri kesempatan memberikan visi misi pada peserta rapat, kalau seperti ini bagaimana kita tahu program calon pengurus komite yang ada kedepannya.” ucap SM

Sementara menurut Ketua Komite SMAN 1 Glenmore terpilih, Zein Afifah Siyani, yang juga mantan kepala Desa Tegalharjo, menuturkan bahwa dirinya tidak mementa pada Sekolah untuk menjadi komite

“jangankan meminta, bermimpi saja saya tidak pernah untuk meminta di jadikan sebagai ketua komite, namun dari pihak sekolah dan walimurid itu lah yang memilih saya sebagai ketua komite, dan intinya kami di komite akan membuka ruang lebar komunikasi kepada walimurid apabila ada bentuk bentuk kesulitan dengan sekolah, kami akan berusaha untuk selalu membantu wali murid kedepannya dengan selalu bersinergi bersama sekolah.” ungkap Afifah.

Sementara menurut, kepala Sekolah SMAN 1 Glenmore, Moh Rifai.Mpd, mengatakan bahwa mengambil cara seperti itu untuk meminimalis Konflik

“di beberapa tempat sebelumnya saya terapkan hal yang sama yakni dor to dor, itu untuk meminimalis Konflik, sebagai dasar kami, yaitu Lexspesialis Sekolah berbasis Pondok Pesantren, itulah yang membuat keberanian kami menggunakan sistem itu, namun jika ada orang yang ingin bergabung dengan komite atau mitra sekolah saya terbuka lebar, dengan catatan bersama sama untuk membangun lebih baik untuk sekolah.” ungkap Rifai. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait