SUMBAWA BARAT NTB,beritalima.com|
Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) Koalisi Aspirasi Masyarakat Tambang (KORTAM) Kabupaten Sumbawa Barat Melakukan Aksi Pembelokiran Gorong Gorong Akses Jalan Menuju Otak Kris Dengan Menggunakan Bambu di Desa Maluk, Kecamatan Maluk.Pada Hari Rabu (21/8/19).
Orasi Aksi demonstrasi dilakukan oleh koordinator lapangan(korlap) Mispianto Panes dengan menggunakan pengeras suara ” kami sangat menginginkan atau mendukung pembangunan smelter dan hanya ada segelintir orang yang menghalang halangi pembangunan smelter ini maka kami akan menutup semua gorong gorong untuk akses jalan menuju otak kris, yang sebelumnya satu gorong gorong di blokir menggunakan tanah urug dan bambu”kata Panes
Lanjut panes, Hari ini harus ada keputusan terkait kejelasan pembebasan lahan untuk smelter.Ada 10 warga yang menjadi karyawan PT. AMNT menghalangi – halangi pembebasan lahan di Otak kris agar di Pecat.”ujarnya
Pada pukul 14.00.wita massa aksi demonstrasi diperkirakan sekitar 100 orang bergeser ke gedung serba guna gedung sangkaladi desa bukit damai kecamatan maluk untuk mendengarkan hasil pertemuan dan negosiasi pembebasan lahan dan fasilitas untuk lokasi smelter dan industri turunannya.
Pertemuan negosiasi pemerintah bersama masyarakat di gedung serba guna di hadiri Bupati Sumbawa Barat Dr.ir.H.W.Musyafirin MM, Dandim1628/ KSB Letkol Czi Edy Oswaronto ST, Kapolres KSB AKBP Mustofa Sik MH,perwakilan manajemen PT AMNT tim percepatan pembangunan smelter dan industri turunannya.tim fasilitas dan penguasaan lahan untuk smelter, Camat Se Kabupaten Sumbawa Barat,Kapolsek Jajaran polres KSB, Tokoh agama dan Tokoh masyarakat se KSB Dan pemilik lahan di Otak Kris.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sumbawa Barat Dr.Ir.H.W Musyafirin MM. Harga yg diberikan oleh Apraisal sesuai obyek pajak.”Saya meminta pengertian masyarakat untuk mengikhlaskan lahan nya untuk pembangunan smelter demi kemajuan wilayah kabupaten sumbawa barat.secara ekonomi pihak AMNT tidak ada untungnya membangun smelter namun karena tuntutan UU maka harus dilakukan.”kata Bupati
Lanjut ,Bupati Siap membangunkan rumah type 36 bagi masyarakat yang terkena dampak pembangunan smelter yg ingin di relokasikan.Pembayaran lahan yang terkena dampak Smelter memakai harga tertingi yang sudah ditetapkan oleh Apraisal. Setiap keturunan warga yang tanahnya terkena dampak Smelter pemerintah daerah menjamin untuk dapat bekerja di Smelter.”Terangnya
Asisten ll bidang ekonomi pembangunan Setda Dr,Ir.H Amri Rahman menyampaikan bahwa tanah dan lahan yang sudah terbayar sekitar 112 hektar tanah dan kekurangan lahan untuk smelter sekitar 159 hektar di bukit damai dan otak kris, Pihak kementerian perhubungan dan kelautan meminta tahun 2022 Smelter harus selesai di bangun di KSB.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumbawa Barat KH Syamsul Ismain LC sebagai Tokoh Agama ” kita harus selesai kan permasalahan ini dengan berhati-hati jangan sampai ada miss komunikasi antara pemilik lahan dengan pemerintah, maka dengan kesempatan pertemuan ini dapat menyelesaikan permasalah dengan baik,dengan adanya ancaman Mercuri di wilayah sumbawa barat maka maka sebagai solusi masyarakat yang melaksanakan penambangan emas tanpa izin bisa di alihkan bekerja di Smelter dan industri turunannya” Ujarnya
Kegiatan Aksi demonstrasi dilakukan pengamanan gabungan oleh pihak Polres Sumbawa Barat, Polsek Maluk, TNI, Satpol PP, dengan dipimpin Perwira Pengendali Kabag Ops Polres Sumbawa Barat Kompol Edy Susanto, S.Sos.(Rozak B5)