SITUBONDO,Beritalima.com – Penemuan limbah medis B3 yang kembali ditemukan disebuah hutan kecil Wulayah Sukorejo Banyuputih, Situbondo kembali ramai di media sosial, membuat sejumlah warganet mempertanyakan kasus penemuan ribuan limbah medis jarum suntik di Pantai belumbang bulan September kemarin.
Keresahan warganet pun langsung ditanggapi oleh Ketua umum LSM Gerakan Perlawanan Situbondo Anti KORUPSI: Edukasi, Resistensi & Advokasi (GP SAKERA) Saiful Bahri dengan mengadakan audensi dan klarifikasi dengan Kasat Reskrim Polres Situbondo. Selasa (26/12).
“Kedatangan kami ke Polres untuk berdiskusi sekaligus mempertanyakan sejauh mana Polres Situbondo menangani kasus temuan limbah medis yang ditangani oleh Reskrim karena hingga kini publik bertanya – tanya, ditambah lagi dengan adanya temuan baru kemarin. karena kasus temuan ratusan ribu jarum suntik dipantai belum ada satupun penjelasan dari Polres dan kami minta di buka secara transparan mungkin agar tidak menimbulkan fitnah,”Kata Saiful.
GP Sakera juga meminta memeriksa seluruh Rumah sakit, Puskesmas, dan menyelidiki prakter pribadi dokter maupun bidan maupun insan kesehatan lainnya yang menggunakan alat medis mirip dengan temuan limbah medis,”Limbah medis itu berasal dari mana apakah dari insan kesehatan di Situbondo atau ada kesengajaan dari pihak luar Situbondo itu yang perlu di ungkap oleh kepolisian,” Desaknya.
Menanggapi adanya permintaan klarifikasi tersebut Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Masykur mengatakan jika penanganan kasus temuan limbah medis dipantai september kemarin terus berjalan, dari hasil penyelidikan sementara diketahui ada pembobolan dan pencurian diruang penyimpanan limbah B3 milik puskesmas panji.
“Aksi pembobolan tersebut terekam CCTV milik puskesmas, Setelah kami lakukan penyelidikan, Pelakunya ternyata memiliki ganguan mental, Limbah B3 yang di curi pelaku di buang di sungai sekitar pabrik tahu di mana sungai tersebut bermuara ke pantai dekat Temuan limbah medis, sesuai petunjuk pak kapolres kami juga melibat IDI Situbondo dan mengumpulkan seluruh Kapuskesmas, Dinkes dan Dinas Lingkungan Hidup dalam mengusut kasus ini,”Papar AKP Masykur.
Lebih lanjut Kasat reskrim menambahkan seluruh puskesmas sudah melakukan MOU dengan pihak ketiga dalam memusnahkan limbah medis, namun limbah medis dari setiap puskesmas dikumpulkan terlebih dahulu di Puskesmas Panji menunggu pihak ketiga yang mengambil sampah medis secara pereodik setiap bulan.
“Temuan Barang bukti berupa Nidel (jarum suntik) setelah dibawa ke ahli, Ahli tidak menentukan apakah Nidel itu dari Dinas atau swata, karena Nidel juga dijual bebas dan itu salah satu kesulitan kami dalam mengungkap kasus yang sudah menasional ini, Sementara petunjuk dari Dirkrimsus, agar kami melihat juga dari segi Perdata yang intinya dengan peringatan terlebih dahulu, jika kemudian ditemukan kmbali baru kami proses Pidana,” Tukasnya.
Sementara untuk temuan kemarin di Wilayah Banyuputih Kasat Reskrim mengaku masih menunggu informasi lanjutan dari hasil penyelidikan Polsek Banyuputih, Kasat teskrim juga menghimbau masyarakat Situbondo, jika mendapatkan informasi terkait limbah medis untuk segera menginformasikan ke Polres Situbondo.(Joe)