MASOHI, beritaLima.com,-Kekurangan tenaga dokter disejumlah fasilitas kesehatan diwilayah Maluku Tengah masih menyimpan tanya ditengah masyarakat hingga saat ini.
Peran Pemerintah Daerah untuk mendatngkan tenaga dokter dari luar daerah pun masih belum terjawab hingga kini.
Menjawab persoalan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Jeni Adijaya mengatakan, saat ini pihaknya tengah membangun koordinasi dengan Kementerian kesehatan RI untuk penambahan tenaga dokter.
Seperti diketahui, kekurangan tenaga dokter ini terjadi di hampir semua Puskesmas diwilayah Malteng. Padahal, sesuai regulasi yang ada, sejatinya Puskesmas harus dikepalai seorang dokter.
Namun kebalikan, dari 33 Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Teruta di Maluku ini, baru 11 Puskesmas yang diisi seorang dokter. Sementara 22 lainya belum samasekali memiliki tenaga dokter.
Untuk mengisi kekosongan ini, Pemda telah berencana mendatngkan tenaga dokter dari luar daerah Melalui Kemenkes. Namun, Upaya ini belum mendapat kepastian jelas sebab, masih dalam upaya koordinasi kedua belah pihak.
“Rekrutmen Sementara kita MAsih kordinasi ke Kementerian,”terang Adijaya kepada media ini Di Ruang Kerjanya. Jumat. (2/2/2018).
Meski demikian, kata Dr. Adijaya, saat ini Pemda telah menetapkan Intensif kepada para dokter yang Siap ditempatkan di wilayah Maluku Tengah.
“Tetapi Sekarang ini kita sudah Akan menetapkan minimal insentif.
Sudah tapi itu baru Di banda,”ujarnya.
Tapi nanti, lanjut Adijaya, di awal februari ini tim Kementerian akan datang ke ambon untuk menggelar diesnatalis dan Dinkes Malteng Akan dipanggil untuk sama-sama dengan Kabupaten/kota lainya mengikuti Diesnatalis di Kota Ambon.
“Itu kita sampaikan di Dies Itu. Termasuk 22 puskemsmas yang belum. Sudah kita tiap hari kordinasi,”pungkasnya. (Jossy)
