Pemerintahan Jokowi Jangan Omdo, PKS: Jadikan GeNose dan CePad Alat Pendeteksi Covid-19 Prioritas

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Bila benar-benar cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan produk anak bangsa, Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus sungguh-sungguh memprioritaskan penggunaan inovasi dalam negeri sebagai salah satu alat penanggulangan bencana wabah pandemi virus Corona (Covid-19).

Anggota Komisi VII DPR RI bidang Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ilmu Pengetahuan, Riset dan Teknologi (Iptek) serta Lingkungan Hidup (LH), Dr H Mulyanto mengatakan, Pemerintahan Jokowi jangan Omong Doang (Omdo) dengan menjadikan produk inovasi anak bangsa sebagai alat utama penanggulangan Covid-19 di tanah air tapi harus membuat kebijakan nyata agar produk itu benar-benar dapat diterima dan digunakan masyarakat.

Seperti diketahui peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) Yogjakarta serta Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung berhasil membuat pendeteksi Covid-19 dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Produk peneliti UGM diberi nama GeNose sedangkan produk peneliti Unpad diberi nama Cepad.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Menteri kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Effendy berjanji akan menjadikan kedua alat itu sebagai pendeteksi Covid-19 resmi. Untuk itu kedua kementerian bakal membantu menawarkan kepada kementerian lain.

“Saya sangat setuju dan mendukung sekali kalau dua produk inovasi peneliti Indonesia ini ditetapkan menjadi alat deteksi resmi pemerintah,” ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI itu dalam keterangannya kepada Beritalima.com, Sabtu (9/1) siang.

Doktor nuklir lulusan Tokyo Institute of Technology (Tokodai), Jepang itu menambahkan, memang sudah sepatutnya Pemerintah mengapresiasi capaian inovasi teknologi dalam negeri dalam hal penanggulangam Covid-19. Salah satu caranya dengan membeli produk inovasi tersebut.

“Kalau tidak ada yang membeli atau memesan, tentu inovasi anak bangsa itu tidak akan diproduksi. Bila itu yang terjadi, produk inovasi ini tinggal menunggu waktu untuk dimuseumkan, seperti pesawat N-250 ‘Gatot Kaca,” imbuh mantan Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi pada era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) tersebut.

Wakil rakyat dari Dapil III Provinsi Banten itu menambahkan, Pemerintah mempunyai kewajiban mendorong tumbuh-kembangnya riset dan inovasi nasional agar bangsa ini dapat maju dan mandiri, sehingga tidak melulu menggantungkan diri pada ekspor Sumber Daya Alam yang menipis serta ketergantungan kepada produk impor.

Salah satu caranya, kata politisi senior ini, melalui goverment procurement (pembelian pemerintah). Langkah ini adalah strategi sekaligus insentif di sisi permintaan, agar ada jaminan pasar bagi produk inovasi, sehingga produk tersebut layak diproduksi secara ekonomis.

Menurut saya, kata Mulyanto, ini momen yang tepat untuk mendorong lahirnya inovasi teknologi tepat guna. Di satu sisi masyarakat perlu produk inovasi dalam menanggulangi wabah pandemi Covid-19, sedangkan pada sisi lain peneliti dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya dalam menghasilkan karya-karya terbaik, serta ketergantungan terhadap impor dapat dikurangi.

Syukur-syukur dapat menjadi produk ekspor untuk menambah devisa negara yang tengah kesulitan keuangan. Untuk itu diperlukan peran Pemerintah memfasilitasi lahirnya inovasi berkualitas yang dibutuhkan masyarakat,” demikian Dr H Mulyanto. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait