BONDOWOSO, beritalima.com -Setelah sebelumnya Kopi Bondowoso sukses menembus beberapa pasar yang ada di Eropa kali Pemkab mempunyai Ekspansi atau perluasan pasar untuk kopi arabika Bondowoso menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten pasca penandatanganan Nota Kesepahaman Pengembangan Klaster Kopi Tahap II.
Bupati Bondowoso, Drs H Amin Said Husni dalam acara MOU dengan beberapa pihak yang dilaksanakan dikantor pusat penelitian kopi dan kakau indonesia mengatakan, pangsa pasar yang tengah dibidik Bondowoso utamanya pasar ekspor di daerah Eropa Timur dan Timur Tengah. Selain itu, Pemkab juga membidik sejumlah negara penghasil kopi seperti Vietnam.
“Sudah ada beberapa fokus yang kita utamakan dalam klaster tahap kedua ini terutama perluasan pangsa pasar untuk kopi arabika Bondowoso. Kami sudah membidik beberapa negara dengan konsumen yang potensial untuk menjadi konsumen Kopi Arabika Bondowoso yang kebetulan menjadi salah satu kopi terbaik di indonesia,” tuturnya.
Bupati menambahkan Selain perluasan pasar, ia juga fokus membenahi kelembagaan petani kopi, koperasi serta pengawasan terhadap mutu dan kualitas kopi Bondowoso. Beberapa hal tersebut, menurutnya harus segera dibenahi untuk semakin mengukuhkan eksistensi kopi Bondowoso di pasar nasional maupun Internasional.
“Kami akan memperbaiki segala sistem yang ada demi mencapai target ekpor kopi arabika dan kebutuhan kopi nusantara, karena dengan begitu apa yang selama ini menjadi targetnya akan tercapai,” imbuhnya.
Sementara itu Informasi yang dihimpun beritalima.com, bahwa saat ini tercatat ada 1.000 lebih petani kopi di 40 kelompok yang sudah tergabung dalam klaster Java Ijen Raung tahap pertama. Mereka mengelola sekitar 3.000 hektar lebih lahan kopi yang terletak di lereng Gunung Ijen dan Raung. Kedepan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan memproyeksi akan ada 60 kelompok tani yang masuk dalam klaster tahap kedua dengan total luas areal kopi mencapai 13 ribu hektar.(RS)