TOBELO, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), menggelar upacara pembukaan pelatihan kader bela Negara, Selasa (6/12), di lapangan Kodim 1508/Tobelo.
Sebagai Inpektur Upacara (irup), Staf Ahli bidang Pertanian Pemkab Halut Ir. William Jhon Garedja. serta Pa Up pasi Min Dim 1508/Tobelo Abdullah Muchsin, Up Pasi Ops Dim 1508/Tobelo Kapten Inf Rusmin Nuryadin.
Kegiatan tersebut, dihadiri oleh Dandim 1508/Tobelo Letkol Arh Herwin Budi Saputra, Kepala Kesbangpol Drs Wenas Rompis, Waka Polres Halut Kompol Robert A.D Wasia, Kasat Binmas Polres Halut AKP M. Arey, Danki C Yonif Raider Khusus 732/Banau Lettu Inf Ikbal Hanari, pimpinan SKPD Pemda Halut, Muspida, Perwira Staf Kodim 1508/Tobelo, Para Danramil jajaran Dim 1508/Tobelo, staf Kesbangpol dan Linmas Pemkab Halut, Perwakil Kepala Bank, para Kades, dan 3 SST peserta Kader Bela Negara.
Ketua Panitia, yang juga kepala Kesbangpol dan Linmas Halut Wenas Rompis, dalam laporannya, mengatakan, program pengembangan wawasan kebangsaan dengan kegiatan peningkatan kesadaran akan nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui Pendidikan Bela Negara bagi pemuda dan pemudi Desa Gura, Desa Gamsungi, Desa Gosoma, dan Desa Rawajaya sebanyak 60 peserta.
Lanjut Wenas, hal ini bertujuan untuk menanamkan sikap dan prilaku cinta tanah air bagi setiap warga Negara Indonesia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, serta meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan berdasar kepada Pancasila dan UUD 1945.
Menurutnya, pembentukan Kader Bela Negara bagi pemuda dan pemudi. Karena, Makin pudarnya rasa hormat terhadap simbol – simbol negara, maupun terhadap pimpinan dari pusat sampai di daerah.
Selain itu, Wenas menambahkan, Sering terjadinya perseturuan atau benturan antar kelompok masyarakat, yang dapat menimbulkan konflik sosial yang mengakibatkan terganggunya stabilitas nasional dan terhambatnya pembangunan nasional.
Maka dengan begitu, diharapkan adanya sikap toleransi dan saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Serta, perlu kiranya untuk membentuk forum kewaspadaan dini masyarakat, yang nantinya akan menjadi wadah bagi eleman masyarakat yang dibentuk dalam rangka menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat.
Untuk itu, dia berharap, semoga persatuan dan kerukunan kita tetap terjaga terlebih khusus para generasi muda kita yang adalah ujung tombak pilar pembangunan bangsa,”pintanya. (hr/ssd)