Pemkab Madiun Lakukan BST Ke-144

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Selama dua hari (9-10/09) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Bupati Madiun H Muhtarom ini, juga dihadiri oleh Wabup Iswanto, Sekda Tontro Pahlawanto, anggota DPRD, jajaran Forkompimda, Kepala SKPD, Direktur BUMD dan TP PKK.

Sebagaimana biasa dilaksanakan di desa-desa sebelumnya, pada kegiatan BST putaran ke 144 ini, dilakukan kegiatan berupa olahraga bersama, sarasehan bersama masyarakat, kunjungan ke keluarga kurang mampu dan sedang sakit, kerja bhakti pengaspalaan jalan, pasar murah, pelayanan kesehatan, pelayanan pajak kendaraan bermotor, pelayanan administrasi (KTP, KK, Akte Kelahiran, SIUP, TDP, TDG, SKCK, SIM, dll), konsultasi pertanahan, pemeriksaan kesehatan ternak, Posyandu, pelatihan memasak dan keterampilan keluarga serta kegiatan positif lainnya.

Dalam acara ini, Bupati Madiun H Muhtaarom juga menyerahkan bantuan berupa perawatan tempat ibadah, bantuan alat sekolah, bantuan sembako untuk warga kurang mampu, kursi roda untuk penyandang cacat, dan penyerahkan sertifikat tanah.

Tidak hanya itu. Karena pada saat sarasehaan, Bupati juga menyetujui berbagai usulan dan permintaan masyarakat. Diantaranya permintaan 25 drum aspal, 2 unit Traficount, pembuatan tanggul penahan tebing sungai sepanjang 100 meter, bibit tanaman klengkeng dan rambutan masing 100 batang, handsprayer, pelatihan pembuatan pupuk, penyambungan meter lampu jalan, werreless untuk jamaah Yasin, pengeras suara, alat peraga edukatif (APE) dalam dan luar untuk BKB dan PAUD. Selain itu, bupati juga memberi bantuann modal usaha untuk 20 UMKM, bantuan pelatihan dan mesin jahit, bantuan alat olahrga bola volly, sepakbola dan meja tenis meja.

Dalam sambutannya, Bupati Madiun H Muhtarom mengatakan, kegiatan BST yang dilaksanakan Pemkab Madiun sejak tahun 2000, bertujuan untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong, guyub rukun dan juga memotovasi masyarakat untuk berswadaya dalam melaksanakan pembanngunan.

“Masyarakat tidak boleh lagi berfikir serba pemerintah dalam melaksanakan pembangunan desanya. Untuk meningkatkan pendapatan asli desa, pemeritah desa dihimbau untuk membuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sedangkan untuk mempercepat pembangunan desa, hendaknya pemerintah desa membuat pemetakan kondisi masyarakat sesuai kriteria yaitu masyarakat miskin, hampir miskin dan sangat miskin. Pemetakan ini penting untuk membuat rumusan program pengentasan kemiskinan agar bantuan program yang diberikan bisa tepat sasaran,” kata H Muhtarom, dalam sambutannya.

Menurutnya lagi, saat ini petani sedang berada pada MK 2. Untuk itu petani harus benar-benar waspada karena biasanya banyak sekali penyakit atau hama tanaman. Gapoktan, Kelompok Tani dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) harus aktif turun ke lapangan untuk mengawal petani.

Mengenai kesehatan, bupati menghimbau agar masyarakat selalu waspada. “Pada musim seperti sekarang ini masyarakat saya himbau untuk selalu waspada terhadap kemungkinan serangan nyamuk demam berdarah dan juga penyakit diare. Apabila ada anggota keluarga kita yang sakit panas sampai beberapa saat belum juga turun, hendaknya segera dibawa ke dokter atau Puskesmas terdekat untuk pemeriksaan. Jangan sampai terlambat untuk mendapatkan pertolongan. Karena jika terlambat bisa berakibat fatal dan bahkan bisa menyebabkan kematian,” imbaunya.

Sementara itu terkait dengan gangguan Kamtibmas, bupati mengingatkan agar kalau ada warga baru, baik itu asli warga setempat yang lama pergi ataupun warga asing, hendaknya segera melapor.

“Jangan sampai warga baru itu membawa dampak kurang baik kepada lingkungan kita yang berdampak pada gangguan keamanan lingkungan. Terkait dengan keamanan lingkungan, tidak salah kalau masyarakat mengaktifkaan kembali Poskamling,” papar H Muhtarom.

Terkait dengan Narkoba, bupati juga minta kepada semua masyarakat untuk menjauhinya. “Jangan sampai kita mencoba-coba atau bahkan mengkonsumsinya. Karena kalau sampai kecanduan, tidak akan bisa berfikir dengan baik. Dan masa depannya pasti akan hancur,” pungkasnya. (Humas & Protokol Setda Kabupaten Madiun/Editor Dibyo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *