Pemkab Pamekasan Apresiasi Pendirian Rumah Budaya Pelestarian Keris

  • Whatsapp

PAMEKASAN,Beritalima.com| Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengapresiasi pendirian rumah budaya pelestarian keris yang berlokasi di Jalan Nugroho 1-7 Pamekasan.

Pendirian rumah budaya pelestarian keris Pamekasan tersebut digagas oleh Arief Wibiseno sekaligus founder rumah budaya. Rumah budaya itu diresmikan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam yang diwakili Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Fatimatus Zahroh, kamis (24/2/2022).

Plh Kepala Disdikbud Pamekasan, Fatimatus Zahroh saat membacakan sambutan tertulis Bupati Baddrut Tamam menyampaikan, keris bukan sekadar jenis senjata tajam, melainkan wujud kehalusan jiwa dan ketajaman pikiran para empu atau pembuat keris.

“Sepanjang sejarah, keris banyak diminati oleh pencinta dan penggemar keris di seluruh nusantara sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia sebagaimana yang telah ditetapkan oleh UNESCO,” katanya dalam sambutan tersebut.

Menurutnya, proses pembuatan keris tidak sembarang dilakukan oleh para empu, tetapi melalui penjiwaan kuat dan tingkat kesenian yang sangat tinggi, sehingga mampu selaras antara jiwa dengan alam sekitar.

“Sehingga melahirkan bentuk seni yang indah dan agung. Karena itu, tidak akan pernah ada kehidupan yang damai tanpa keindahan dan harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya, serta ketaatan kepada penciptanya,” jelasnya.

Dia menambahkan, pihaknya mendorong dan membuka untuk senantiasa mengolah rasa dan pikiran dengan berpondasikan spiritualitas agar seni yang dilahirkan mampu memberikan kesejukan bagi makhluk hidup di muka bumi.

“Oleh karena itu, Pemkab Pamekasan memiliki komitmen yang sama untuk mendorong agar seni budaya menjadi salah satu aktivitas yang mampu memberikan pencerahan spiritual, humanis dan ekologis,” tandasnya.

Pihaknya bangga terhadap para penggemar dan pencinta warisan budaya keris di Pamekasan dengan mendirikan rumah budaya pelestarian keris tersebut. Harapannya, adanya rumah budaya itu mampu menggerakkan kreatifitas para pecinta dan pelaku seni.

“Karena itu, saya optimis bahwa pelestarian seni budaya, khususnya warisan budaya keris tidak hanya berdimensi ekonomi, tetapi juga berdimensi ekologis yang sehat, indah, dan damai,” jelasnya.

Dia memungkasi, para empu merupakan sosok yang memiliki kreatifitas tinggi, tidak pernah berhenti berkarya dengan adanya keterbatasan fasilitas, dan lain-lain.

“Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan ruang terbuka agar kehidupan seni budaya ini bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Begitu juga elemen-elemen lain harus didorong dan digerakkan secara bersama-sama agar bergerak seimbang,” pungkasnya.(An)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait