KUPANG, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur tengah mendorong para investor untuk membangun hotel, home stay Pantai Wini, Kecamatan Insana, yang merupakan daerah perbatasan antara negara Indonesia dengan Timor Leste.
“ Pola yang ingin kita lakukan sekarang adalah selain mendoron investor membangun hotel, home stay dan lain sebagainya, tapi juga kita mendorong untuk membuat perkampungan wisata. Jadi rumah – rumah penduduk itu boleh menerima tamu untuk menginap. Ini sedang kita dorong untuk merubah pola pikir rakyat kita supaya dia menyiapkan rumahnya ke desa – desa wisata, sehingga langsung dinikmati oleh masyarakat,” kata Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Sau Fernandez kepada wartawan di Kefamenanu, Minggu (6/8) lalu.
Ia mengatakan, dengan kebijakan untuk pemberlakuan pas lintas batas tentu diharapkan semakin banyak orang yang berkunjung ke wilayah Timor Tengah Utara. “ Kita harapkan menggerakan perekonomian masyarakat. Dengan demikian banyak produksi masyarakat bisa laku, tentu masyarakat menyiapkan itu sebagai peluang bisnis,” ujar dia.
Menyinggung infrastruktur jalan di perbatasan, Raymundus Fernandez menambahkan, satu ruas jalan saja yang belum tertangani terutama jalur ke barat yang menghubungkan jalan Kabupaten Timor Tengah Utara dengan Oepoli, Kabupaten Kupang. Dimana jalan batas jalur itu sudah dimasukkan jalan trans nasional yang penanganannya baru dilaksanakan tahun 2018. “ Jalan trans nasional ini sepanjang 116 kilo meter mulai tahun 2018 ditangani, saya yakin hingga 2019 sudah selesai,” tambah dia.
Untuk jalan kabupaten masih tersisa 58 kilo meter yang belum ditangani. Diharapkan tiga hingga empa tahun ke depan, jalan kabupaten sepanjang 58 kilometer ini akan terselesaikan. Sedangkan jalan provinsi masih 36 kilometer.
“ Jalan kabupaten yang masih tersisa 58 kilometer kami lakukan setiap tahun, sehingga diharapkan pada tahun 2021 akan tuntas, jelasnya. (L. Ng. Mbuhang)