TULUNGAGUNG, beritalima.com- Pantai Sine, merupakan salah satu daerah destinasi wisata di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Tepatnya di Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir.
Pantai Sine, dulunya bukan merupakan destinasi wisata yang terkenal. Sekitar tahun 2016, baru mulai disosialisasikan sebagai tujuan wisata. Sebelumnya, pantai ini hanya difungsikan oleh masyarakat setempat sebagai tempat buang jangkar dari perahu-perahu nelayan yang pergi melaut mencari ikan.
Seiring berjalannya waktu, banyak warga dari daerah lain yang datang ke pantai ini untuk sekedar melihat panorama alam pantai yang memang sangat indah.
Hingga pada akhirnya, pantai Sine menjadi terkenal dan mulai dikelola oleh warga sekitar dengan membentuk Pokdarwis (kelompok sadar wisata) bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat.
Berbagai fasilitas pun mulai dilengkapi. Mulai dari area parkir, warung makan, toilet, mushola dan fasilgktas lainnya.
Seiring maju dan berkembang pantai Sine, timbul gejolak antara Pokdarwis dengan pemerintah daerah. Yakni saling klaim dan sikut untuk mendapatkan serta menguasai wilayah pantai. Mulai retribusi hingga parkir, semua dipersoalkan.
Plt Kadis Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Eni Dwi Agustin, menjelaskan, puncak gejolak di pantai Sine yaitu pada saat Tahun Baru 2020. Topiknya, terkait penarikan retribusi.
“Sampai hari ini pendapatan belum disetor ke kami dengan alasan sebagian hasil retribusi untuk kebutuhan dan membayar anggota,” terang Eni, Rabu 29 Januari 2020. (dst).
Ket.Foto: Eni Dwi Agustin (kanan).